SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo mengikuti sesi latihan di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (16/5). (JIBI/Solopos/Nicolous Irawan)

Liga 2 diwarnai dengan Persis Solo yang terus mempersiapkan diri menuju 8 besar.

Solopos.com, KARANGANYAR – Sebuah bus bertuliskan Persis Solo terparkir di pojok Lapangan Bolon, Colomadu, Karanganyar, Jumat (27/10/2017) sore WIB. Di tengah lapangan, skuat Laskar Sambernyawa sedang berlatih di bawah pimpinan pelatih Freddy Mulli.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Mereka harus berbagi lapangan dengan sejumlah anak yang asyik bermain bola di sisi selatan. Pelatihan M. Wahyu dkk. itu disaksikan belasan suporter Persis Solo yang menunggu kesempatan untuk berswafoto dengan pemain seusai latihan.

Kondisi Lapangan Bolon memang tidak sebaik di Stadion Sriwedari, apalagi Stadion Manahan. Karakter tanah Lapangan Bolon relatif keras dan berdebu. Tapi, Lapangan Bolon selalu menjadi alternatif pilihan bagi Laskar Sambernyawa untuk berlatih saat kedua stadion itu tak bisa digunakan. Selain Bolon,

Persis Solo juga biasa menggunakan Lapangan Gedongan, Colomadu, Karanganyar untuk berlatih. Kondisi Lapangan Gedongan tidak jauh berbeda dengan Lapangan Bolon. Bahkan, saat Espos memantau kondisi lapangan, ada sejumlah pecahan beling dan kerakal yang tercecer di sekitar lapangan. Terakhir, Persis Solo menggunakan lapangan ini untuk menggelar laga uji coba melawan PS Pemda Solo.

Lapangan Klumprit, Mojolaban, Sukoharjo, belakangan juga menjadi alternatif Persis Solo untuk menggelar laga uji coba. Selama dua hari berturut-turut, Rabu-Kamis (25-26/10/2017), Persis Solo menggelar laga uji coba melawan UTP FC dan Mardi Anggo Robing Swanitro (MARS) Solo di Lapangan Klumprit.

Meski berjarak sekitar 14 km dari Mes Persis Solo yang berlokasi di Karangangasem, Lapangan Klumprit dipilih karena memiliki kualitas rumput yang lebih baik. Rumput lapangan ini terjaga kesuburannya. Karakter tanahnya juga tidak terlalu keras dan tidak berdebu.

“Kemarin kita menggunakan Lapangan Klumprit karena memang lawan kita menginginkan uji coba digelar di sana. Tapi, pada dasarnya ada banyak lapangan dengan kondisi bagus di sekitar Solo. Kalau tanahnya sedikit keras itu wajar karena statusnya juga lapangan desa yang minim perawatan,” kata Freddy Mulli saat ditemui Solopos.com di Lapangan Bolon seusai memimpin latihan.

Freddy menilai kondisi tiga lapangan desa itu cukup bagus. Bahkan, kata dia, kondisi tiga lapangan itu jauh lebih baik dari lapangan yang menjadi markas tim Liga 2. “Silakan tengok di Pekalongan atau Pekan Baru, kondisi lapangan lebih memprihatinkan. Di sana tidak ada rumput. Lapangan desa di sini bagus-bagus. Jadi, kita nikmati saja latihan di sini. Kami tidak mau menjadikan hal ini sebagai masalah,” ucap Freddy.

Selain memiliki rumput bagus, kata Freddy, lapangan yang baik itu tidak berlubang atau bergelombang. Pasalnya, lapangan berlubang atau bergelombang itu berpotensi mencederai pemain. “Ya kalau banyak lubang dan bergelombang, kita tidak rekomendasikan karena itu bisa mencederai pemain,” paparnya.

Penggunaan lapangan desa itu dijadikan kesempatan bagi suporter untuk melihat sang pemain idola dari jarak dekat. “Kalau di stadion, kita hanya bisa melihat pemain dari kejauhan. Ini bisa jadi kesempatan untuk mendekatkan pemain dengan suporter. Setelah berlatih, kami bisa dengan mudah meminta foto bersama dengan pemain idola dan meminta tanda tangan mereka,” kata Syukron, seorang suporter asal Palur, Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya