SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo, Sunarto (kedua dari kiri), menyundul bola saat sesi latihan di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (16/1). (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)

Liga 2 diikuti oleh Persis Solo.

Solopos.com, SOLO — Upaya Persis Solo mewujudkan pengelolaan klub mandiri mulai membuahkan hasil. Musim ini jumlah sponsor yang bekerja sama dengan Persis berpeluang bertambah signifikan dibanding musim lalu.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Ada empat sponsor yang telah deal mendanai tim, sedangkan kesepakatan dengan lima perusahaan lain sudah mencapai 90%. Potensi dana yang digelontor mencapai Rp5 miliar apabila kesembilan perusahaan resmi menyokong Laskar Sambernyawa.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, keempat sponsor yang resmi mengucurkan dana berasal dari produsen ban, produsen minuman dan dua unit usaha Syahdhana Group (bisnis milik Komisaris Utama PT Persis Solo Saestu, Sigid Haryo Wibisono). Sedangkan lima calon sponsor yang masih dalam proses negosiasi berasal dari perusahaan perbankan hingga holding company.

Direktur Marketing & Sponsorship Persis Solo, B.M. Anjasmara, mengatakan pendekatan tim dengan sejumlah perusahaan bisa dibilang sukses besar. Meski musim ini gagal promosi ke Liga 1, Anjas menyebut kepercayaan sektor bisnis pada Persis masih tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan yang berminat mensponsori Laskar Sambernyawa.

“Pekan ini kami akan melakukan MoU [memorandum of understanding] dengan empat sponsor yang sudah deal. Sedangkan lima calon sponsor progress-nya sudah 90%. Harapannya bulan ini semua sudah klir,” ujar Anjas saat dihubungi Solopos.com, Selasa (13/2/2018).

Anjas mengatakan potensi duit dari bidang sponsorship dapat menutup 50% pengeluaran tim selama satu musim. Sebagai informasi, Persis butuh sedikitnya Rp10 miliar untuk target promosi ke Liga 1 musim depan. Anjas mengatakan proporsi dana sponsor yang menutup sebagian pengeluaran tim cukup ideal untuk sebuah klub profesional.

“Jangan lupa kami juga masih punya pemasukan dari ticketing, apparel hingga bisnis kreatif yang jumlahnya tak sedikit,” tutur dia.

Direktur Utama PT Persis Solo Saestu, Edy Junaidi, mengatakan manajemen bergerak maraton untuk menjaring sponsor. Edy sebenarnya menginginkan pemasukan dari partner bisnis bisa menutup 60% pengeluaran tim. Dia berharap target itu masih bisa dikejar sebelum kompetisi digelar pertengahan Maret. “Harapan kami semua sponsor sudah fixed bulan Februari.”

Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, mengapresiasi keberhasilan manajemen dalam mengumpulkan dana sponsorship. Pihaknya berharap dana itu bisa digunakan semaksimal mungkin untuk pengembangan dan kesejahteraan tim. “Untuk desain jersey, kami wanti-wanti agar tetap elegan meski dengan banyak sponsor,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya