SOLOPOS.COM - Ricuh PSIR vs Persis (JIBI/Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Liga 2 menyajikan duel PSIR vs Persis Solo.

Solopos.com, REMBANG – Ada pemandangan unik yang tersaji pascadihentikannya pertandingan antara tuan rumah PSIR Rembang kontra Persis Solo di Stadion Krida Rembang, Minggu (16/7/2017).

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Keributan yang terjadi antarkedua suporter membuat panitia pelaksana (panpel) memilih menghentikan pertandingan. Suasana dalam Stadion Krida yang dihuni sekitar 8.000 suporter kedua tim begitu mencekam setelah polisi melepaskan beberapa tembakan peringatan untuk menenangkan kedua suporter.

Polisi juga mengerahkan sejumlah anjing untuk mengusir suporter yang merangsek masuk lapangan. Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, polisi memilih memulangkan sekitar 3.000 anggota Pasoepati.

“Kami mengawal kepulangan suporter menuju Solo. Kami sudah menerjunkan anggota untuk menyisir jalur kepulangan suporter dari Solo. Saya jamin mereka aman di jalan. Tidak ada budaya sweeping suporter di Rembang ini,” jelas Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso saat ditemui wartawan di lokasi.

[Baca: PSIR vs Persis Solo diwarnai keributan suporter]

Banyaknya botol dan kerakal di lapangan menjadi bukti panasnya laga terakhir putaran pertama Grup 4 Liga 2 itu. Ancaman sanksi dari Komisi Disiplin PSSI pun mengintai. Selain melempar botol dan kerakal, suporter juga berulah dengan merobohkan pagar di tribun timur sisi utara. Pagar sepanjang sekitar 25 meter itu roboh setelah didorong secara bersamaan oleh Ganster, julukan suporter PSIR Rembang.

Tidak hanya itu, karena ulah suporter papan skor pun tertera Persis Solo kalah telak 0-11 kontra PSIR Rembang yang menghuni peringat ketiga klasemen sementara. Padahal, skor pertandingan sebelum dihentikan itu 1-0 untuk kemenangan PSIR Rembang. Papan skor itu berdiri tepat di atas pagar teralis yang memisahkan suporter PSIR Rembang dan Persis Solo.

[Video Keributan Suporter di laga PSIR vs Persis Solo]

Sebelum keributan pecah pada menit ke-50, kedua suporter terlihat masih tertib. Mereka masih bernyanyi untuk mendukung tim kesayangan masing-masing. Ganster juga sempat menyanyikan lagu selamat datang untuk seluruh anggota Pasoepati yang memadati Stadion Krida. Namun, keramahan kedua suporter hanya berlangsung 50 menit.

“Ini akan ditangani Komdis PSSI. Nanti manajemen tuan rumah, manajemen tamu dan panitia akan dipanggil. Sanksinya apa sudah ada dalam regulasi,” kata Pengawas Pertandingan, Wawan Roeslan, saat ditemui wartawan di lokasi.

Wawan belum mengetahui kapan pertandingan lanjutan itu akan digelar. Dia juga belum tahu stadion mana yang akan dipilih untuk laga lanjutan PSIR melawan Persis Solo. “Tugas saya hanya melaporkan apa yang terjadi. Nanti PSSI yang akan memutuskan. Nanti pertandingan akan digelar di tempat yang netral dengan biaya PSSI,” jelas Wawan Roeslan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya