SOLOPOS.COM - Pelatih PSIK Klaten, Prasetyo Sugiyanto (Istimewa)

Liga 3 bakal diikuti oleh PSIK Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Mantan kiper PSIM Jogja dan PSS Sleman Prasetyo Sugiyanto resmi menjadi arsitek PSIK Klaten dalam mengarungi musim kompetisi Liga 3 tahun ini.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Selain menjadi pelatih kepala Tim Harimau Merapi, julukan PSIK Klaten, Prasetyo lebih dulu ditunjuk sebagai pelatih tim sepak bola Klaten yang disiapkan untuk Porprov Jateng 2018. Dengan demikian, Pras, sapaan akrabnya, resmi menukangi dua tim sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

“Tim porprov nantinya akan mendominasi skuat PSIK Klaten. Justru karena alasan itu, saya ditunjuk untuk menukangi PSIK Klaten. Ini bisa saling berkesinambungan. Anggap saja Liga 3 nanti jadi ajang pemanasan untuk tim porprov yang baru akan bertanding pada Oktober 2018 mendatang,” kata Pras kala dihubungi Solopos.com, Jumat (2/3/2018).

Selama menukangi tim kebanggaan Alaska, julukan suporter PSIK Klaten, Pras mengaku tidak dibebani target khusus oleh manajemen. Ini karena Laskar Harimau Merapi sudah lama absen di kancah sepak bola Tanah Air. Tidak hanya itu, minimnya dukungan finansial juga membuat manajemen berpikir realistis dengan tidak memasang target khusus.

Seperti diketahui, PSIK Klaten hanya bermodal Rp200 juta untuk mengarungi Liga 3 musim ini. Sekadar pembanding, Persebi Boyolali yang musim lalu mampu menembus babak enam besar Liga 3 Zona Jateng, tahun ini bakal digelontor dana hingga mendekati Rp1 miliar. “Tidak ada target muluk. Target dari awal ya bisa tampil di Liga 3 karena sudah lama vakum. Kondisi finansial kurang mendukung, jadi ya tak ada target khusus,” kata Pras.

Untuk menghemat belanja, PSIK Klaten sengaja memanfaatkan jasa pemain lokal, termasuk tiga pemain senior yang akan dibidik. PSIK Klaten masih membidik Noka Bhirawa (eks penyerang Persebi Boyolali dan Persipur Purwodadi] dan Agung Andri [eks kiper PSIM Jogja] yang tak lain putra daerah. Nama Baster Tri Pamungkas juga masuk dalam rencana tim, namun Pras mengakui tidak mudah meyakinkan para pemain untuk bergabung dengan PSIK karena problem finansial.

“Dengan finansial yang terbatas, kami tentu tidak bisa memberikan akomodasi atau layanan yang sesuai keinginan pemain. Kecuali bila pemain itu menawarkan diri untuk bergabung dengan PSIK sebagai bentuk pengabdian putra daerah,” ujar Pras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya