SOLOPOS.COM - PSISra Sragen (Istimewa)

Liga 3 telah membuka pendaftaran.

Solopos.com, SRAGEN — PSISra Sragen masih ragu mengikuti kompetisi Liga 3 tahun ini. Kontestan tiga besar Liga 3 Zona Jateng tahun lalu itu belum tercatat sebagai peserta hingga hari pendaftaran ditutup, Senin (5/3/2018).

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Hingga Senin pukul 15.57 WIB, baru ada 15 tim yang sudah mendaftarkan diri sebagai peserta Liga 3 Zona Jateng secara online. Dari Soloraya, baru ada nama Persebi Boyolali, PSIK Klaten dan Persiharjo Sukoharjo yang sudah terdaftar. Tidak ada nama PSISra Sragen, Persis Gotong Royong (GR), Persika Karanganyar dan Persiwi Wonogiri. Dua klub terakhir memang masih dilanda krisis finansial sehingga belum berminat mendaftarkan diri.

Dari 15 tim yang sudah mendaftar online itu, tiga di antaranya berasal dari Kota Semarang. Mereka adalah Bhayangkara Muda FC, BJL 2000 dan Berlian Rajawali Unika. “Pendaftaran online peserta Liga 3 Zona Jateng ini ditutup pada Senin pukul 24.00 WIB,” terang Anggota Komite Kompetisi Asprov PSSI Jateng, Fani Adi Nugroho, dalam pesan yang diterima Solopos.com, Senin.

Tidak menutup kemungkinan sejumlah klub mendaftarkan diri pada detik-detik akhir jelang penutupan. Namun, PSISra Sragen memastikan belum mendaftarkan diri karena masih menunggu keputusan dari pengurus. “Kami memang belum mendaftarkan diri. Kami sudah meminta kelonggaran waktu pendaftaran kepada Asprov PSSI Jateng. Kami butuh waktu untuk rapat koordinasi dulu dalam beberapa hari ke depan,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSISra Sragen Eko Mulyono.

Rapat koordinasi terakhir bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni pada Rabu (21/2/2018) lalu diputuskan PSISra Sragen tetap berkompetisi di Liga 3 musim ini meski dilanda krisis finansial. Sebagai solusi, Bupati Sragen meminta manajemen PSISra membuat proposal untuk membiayai kebutuhan selama mengarungi musim kompetisi Liga 3.

“Memang saat itu sudah ada keputusan untuk tetap berkompetisi di Liga 3. Tapi, keputusan itu masih sedikit mengambang. Sebab, dana itu tidak mungkin ditopang pakai APBD murni, bisanya APBD Perubahan yang diperkirakan baru bisa cair mendekati akhir tahun. Itu sebabnya, pengurus mau kumpul dahulu untuk ambil keputusan,” terang Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya