Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)
Berdasarkan surat keterangan dari PT Liga Indonesia (LI) nomor 0428/LIGA/IV/2013, memang ditetapkan laga yang seharusnya digelar 2 Maret lalu, akhirnya digelar pada 6 April di Stadion Sasana Krida yang ada di kompleks AAU Jogja.”Secara resmi surat baru turun Selasa malam [2/4/2013],” ucap Manajer Persebaya Bambang Pramukantoro.
Diakuinya, Jogja merupakan tempat yang pas untuk menggelar laga usiran tersebut. Selain memang kualitas lapangan yang bagus, Jogja juga dinilainya tak terlalu jauh dari Sidoarjo dan Surabaya. Pertandingan derby Jatim ini sendiri seharusnya digelar 2 Maret lalu di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Akan tetapi lantaran memburuknya hubungan antar suporter kedua tim, pihak keamanan dalam hal ini Polres Sidoarjo tak menerbitkan izin untuk laga ini. Selanjutnya, pertandingan dipindah ke Stadion Kanjuruhan, 22 Maret.
Namun menyusul bentrok antara Aremania, Bonek dan warga, PT LI kembali memundurkan jadwal pertandingan menjadi 6 Maret 2013. Saat itu, muncul beberapa opsi stadion, di antaranya adalah stadion Lebak Bulus Jakarta dan lapangan di daerah Pasar Rebo, Jakarta.
Sementara Pelatih Kepala Deltras Sidoarjo, Joko Susilo, membenarkan kabar tersebut. Pihaknya akan menggelar laga tersebut di Stadion Sasana Krida kompleks AAU Jogja pada 6 April mendatang.
Sebenarnya, ia mengaku heran dengan perlakuan pihak kepolisian. Pasalnya, Selasa sore (2/4/2013), Persebaya diizinkan menggelar laga kandangnya di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya menjamu tim asal Bangkalan, Madura, Perseba Super.
”Jelas ini tidak adil dong. Kenapa Persebaya boleh mengelar laga kandang, sedangkan kami tidak,” ucapnya. Menurutnya, jelas ini merugikan bagi Deltras Sidoarjo. Pasalnya, di Stadion Sasana Krida AAU, memang bukan diperuntukkan bagi suporter umum. Padahal, dengan adanya dukungan dari para Deltras Mania sajalah yang bisa memberikan tambahan motivasi bagi anak asuhnya.
