SOLOPOS.COM - ilustrasi

 

Harianjogja.com, SLEMAN — Jengah dengan banyaknya skandal dan minimnya prestasi yang dihasilkan PSSI membuat sekelompok suporter dan penggemar sepak bola memutuskan untuk melaksanakan aksi nyata.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Komunitas yang menggelar pertemuan di Hotel LPP ini lantas membentuk Komite Pembentukan Federasi Sepak Bola Indonesia (KPFSI), Sabtu (8/11) untuk mengakomodasi keinginan para penggila bola di Indonesia akan permainan bola yang bersih dan sportif.

Pertemuan yang diikuti belasan penggila bola dari berbagai daerah itu berlangsung hingga malam hari untuk merumuskan sikap terhadap prestasi sepak bola Indonesia yang tercoreng.

Menariknya meski sebagian besar merupakan suporter fanatik klub tertentu, mereka memilih menanggalkan atribut suporter mereka untuk sementara dalam kegiatan yang digelar selama dua hari tersebut.

Ditemui di kawasan Candi Prambanan Minggu (9/11/2014) dalam aksi deklarasi, Wakil Ketua I KPFSI, Imam Mahmudi mengatakan, meski menamakan gerakannya KPFSPI, komunitasnya tidak bermaksud menggeser atau membentuk organisasi sepak bola tandingan.

Mereka bahkan mengaku tak peduli siapa saja yang akan menempati posisi-posisi strategis di PSSI.

“Terserah mau siapa yang ada di organisasi itu, kami tidak akan mengusiknya. Yang kami tuntut
adalah PSSI bisa menegakkan fairplay dan berprestasi,” ungkap Imam.

Dimulainya aksi ini, menurut Imam, bukan tanpa alasan. Sudah sejak lama para penggemar sepak bola, terutama yang berlaga di Divisi Utama merasa tim kesayangan mereka banyak dipermainkan.

Beragam kasus mereka rasakan mulai dari penyuapan wasit hingga match fixing. Puncaknya adalah aksi sepak bola gajah yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang. Peristiwa itu pun mereka jadikan momentum untuk mendeklarasikan diri sebagai kelompok yang membela kepentingan suporter.

“Keinginan kami sebagai suporter dan pecinta sepak bola sederhana. Kami hanya ingin pertandingan yang sportif dan bermutu dan kami lihat sampai saat ini PSSI sebagai induk olahraga tak mengayomi suporter, jadi kami akan berdiri sebagai LSM di luar struktur PSSI
yang mewadahi keinginan itu,” papar dia lebih lanjut.

Sebagai langkah lanjutan, komunitas ini akan melegalkan organisasi yang mereka bentuk dengan mencari dasar hukum pembentukannya serta akan menggelar pertemuan lanjutan untuk menggalang dukungan dari berbagai lapisan suporter.

Rencananya pertemuan selanjutnya akan mereka gelar dengan mengundang perwakilan dari kelompok suporter yang mendukung aksi yang mereka lakukan.

“Kami ingin serius di sini sebagai penyeimbang PSSI. Tak hanya mengkritik, tapi juga mengapresiasi bila PSSI berhasil berprestasi. Karena sepak bola yang berprestasi adalah keinginan dan harapan kami,” tandas Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya