LIGA INGGRIS 2015/2016 : Baru Sekali Menang dalam 8 Laga, Van Gaal Sebut Tekanan Menurun

Liga Inggris 2015/2016 menyajikan Manchester United yang mengakhiri rentetan hasil buruk.

Solopos.com, MANCHESTER – Manajer Manchester United, Louis Van Gaal, menyebut tekananan untuk timnya mulai mereda. Selai itu, dia juga menyatakan permainan timnya akan terus membaik setiap pekan.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

MU memang dalam tekanan beberapa pekan terakhir. Hal itu tak terlepas dari rentetan hasil negatif yang diraih mereka. Di ajang Liga Inggris 2015/2016, mereka tak pernah menang dalam tujuh laga sebelum mengalahkan Swansea, Sabtu (2/1/2016). Bahkan tiga di antara tujuh laga itu berakhir dengan kekalahan.

Sebelumnya, mereka juga harus rela tersingkir di ajang Liga Champions dan harus turun kasta ke Liga Europa. Hal itu tak terlepas dari kekalah melawan Wolfsburg di partai terakhir. Kemudian di Piala Liga Inggris 2015/2016 mereka juga harus angkat koper setelah dikalahkan tim kasta kedua, Middlesbrough, di babak 16 besar.

“Saya akan berpikir bahwa sekarang tekanan mulai mereda, performa akan makin baik setiap pekannya. Namun, itu juga bergantung pada apakah kami mencetak gol atau tidak. Kami selalu menciptakan peluang,” ujar Van Gaal seperti dilansir Sky Sports, Senin (4/1/2016).

Van Gaal sendiri sempat diisukan bakal didepak akibat rentetan hasil buruk itu. Jose Mourinho hingga Diego Simeone disesbut-sebut menjadi kandidat kuat pelatih berjuluk Si Tulip Besi di MU. Namun, Van Gaal optimistis membawa Setan Merah menjadi lebih baik. Apalagi rentetan hasil buruk itu membuat para pemain marah dan ingin melampiaskannya di atas lapangan.

“Mereka sangat marah karena kami kalah dalam begitu banyak pertandingan secara beruntun. Mereka tak terbiasa dengan hal itu,” ucap Van Gaal.

“Saya tidak terbiasa dengan hal itu, kalah dalam empat laga secara beruntun [di semua kompetisi]. Tak pernah, dan saya sudah menjalani profesi ini selama 25 tahun. Jadi, ini tidak biasa dan mereka juga marah dan ingin mengubah situasinya,” lanjut pelatih asal Belanda itu.