SOLOPOS.COM - Newcastle United (chroniclelive.co.uk)
Liga Inggris 2015/2016 diwarnai dengan Newcastle United yang terdegradasi.
Solopos.com, NEWCASTLE UPON TYNE — Managing Director, Lee Charnley, menjadi salah satu orang yang disebut-sebut ikut bertanggung jawab dengan hasil jeblok Newcastle United dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Charnley menolak mundur dari jabatan strategisnya di kursi direktur pengelolaan tim berjuluk The Magpies tersebut.
Charnley telah mendatangkan 17 pemain baru ke St. James Park dengan menghabiskan dana gila-gilaan hingga 120 juta poundsterling (Rp2,3 triliun) dalam empat periode bursa transfer. Namun faktanya, belanja besar-besaran itu tidak mampu mendongkrak peringkat Newcastle di klasemen Liga Premier musim ini. The Magpies dipastikan terdegradasi dari Liga Premier, setelah pesaing mereka Sunderland menumbangkan Everton 3-0 di Stadium of Light, Kamis (12/5/2016) dini hari WIB.
Charnley mengucapkan permintaan maaf mewakili klub. Namun ia tidak akan lengser dari jabatan yang diembannya. “Malam ini kami sangat sedih karena terdegradasi dari Liga Premier, saya tahun setiap orang yang terhubung dengan klub ini pasti akan merasakannya,” jelas dia, seperti dilansir Theindependent.co.uk.
Pemilik Newcastle, Mike Ashley, juga mendapat sorotan tajam. Sebab selama sembilan tahun rezim miliader Inggris di St. James Park ini, Newcastle dua kali mengalami degradasi . Lalu bagaimana dengan nasib pelatih Rafael Benitez? Mantan arsitek Chelsea, Liverpool, dan Valencia tersebut hanya memiliki waktu sebentar untuk memperbaiki posisi Newcastle sejak Steve McClaren dipecat pada Maret 2016 lalu. Artinya, bukan salah Benitez sepenuhnya apabila The Magpies terdegradasi musim ini sehingga ia masih memiliki peluang untuk tidak dipecat dari jabatannya. Hanya, Benitez kemungkinan tidak akan mau bertahan bersama Newcastle yang hanya bermain di kasta kedua Championship musim depan.
“Seseorang yang punya status besar, dengan reputasi sebagai pelatih dunia dalam CV-nya akan bermain di Championship? Saya pikir itu tidak akan terjadi,” jelas legenda Newcastle, Alan Shearer kepada BBC Radio 5 Live.