SOLOPOS.COM - pemain Arsenal, Per Mertesacker (kiri) berebut bola dengan Daniel Sturridge dari Liverpool dalam pertandingan di Emirates Stadium, London, Rabu (30/1/2013) malam waktu setempat. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

pemain Arsenal, Per Mertesacker (kiri) berebut bola dengan Daniel Sturridge dari Liverpool dalam pertandingan di Emirates Stadium, London, Rabu (30/1/2013) malam waktu setempat. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

LONDON – Ada dua penampilan yang ditunjukkan lini belakang Arsenal saat menghadapi Liverpool semalam. Di satu saat mereka seperti pemain sirkus yang bertemperasan ke sana-ke mari dan di saat lain mereka menyerang dengan kesigapan dan tekad sebuah tim yang memburu gelar juara.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Kondisi ini yang masih selalu bikin pusing Arsene Wenger. memang dia boleh lega dengan hasil 2-2 yang diraih setelah sempat ketinggalan dua gol. Namun tetap saja hasil itu tak cukup kuat buat membawa mereka masuk ke peringkat empat besar dan mengamankan kualifkasi Liga Champions yang sudah lama dikejar.

Ditanya wartawan seusai pertandingan kenapa timnya saat ini selalu telat panas, Wenger tak bisa memberikan jawaban yang pasti. Dia hanya beralasan masalah ketenangan mental tengah mempengaruhi para pemain belakangnya. “Tak selalu ada penjelasan yang rasional,” katanya. “Kadang Anda harus menunggu sampai tim lawan menurun agar bisa mendapat penguasaan total atas permainan,” ujarnya.

“Kalau Anda lihat permainan kami melawan Manchester City, kami mampu menguasai bola meski pemain kami cuma 10 orang. Kadang Anda akan berpendapat tak masalah jika sampai turun minum kedudukan masih 0-0,” paparnya.

Sebelum ini, Arsenal juga kemasukan gol lebih dahulu sebelum menghantam West Ham 5-1. Mereka juga ketinggalan dua gol dalam 16 menit saat kalah 2-1 dari Chelsea dan dua kali kemasukan sebelum turun minum saat ditekuk 2-0 melawan Manchester City. Kondisi ini seperti jadi akrab dengan The Gunners, dan Wenger mengakui kejutan dari lawan di awal permainan merugikan timnya.

“Saya yakin bahwa sejarah permainan sebelum ini memberi pengaruh pada saat kami memulai pertandingan kali ini,” katanya. “Kami harus bisa mengeluarkan pikiran-pikiran itu dari benak kami dan memusatkan perhatian pada apa yang kami paling bisa, bermain bola,” tegasnya. “Saya yakin masih ada kualitas di sana, jadi kami harus yakin betul dengan kemampuan kami dan melupakan sama sekali apa yang pernah terjadi. Kita sudah lihat apa akibatnya jika kenangan-kenangan itu mempengaruhi pemikiran kita di awal permainan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya