SOLOPOS.COM - Jose Mourinho dan Antonio Conte (JIBI/Reuters/Eddie Keogh)

Liga Inggris diwarnai dengan hasil minor yang diraih Chelsea.

Solopos.com, LONDON – Antonio Conte memulai kariernya bersama Chelsea dengan fantastis. Pria berusia 48 tahun tersebut bahkan langsung mempersembahkan gelar Liga Premier Inggris pada musim perdananya di Stamford Bridge pada 2016/2017. Padahal, Conte tidak lebih difavoritkan dibandingkan manajer top lain Liga Premier, seperti Josep “Pep” Guardiola (Manchester City), Jose Mourinho (Manchester United), Jurgen Klopp (Liverpool), atau Arsene Wenger (Arsenal).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Conte sebenarnya juga mengawali musim keduanya dengan meyakinkan. Dia membawa tim asal London Barat itu konsisten di papan atas. Namun, alih-alih menempel Manchester City di jalur perebutan gelar juara, Chelsea justru semakin rawan terdepak dari big four (zona Liga Champions).

Lantas sejak kapan The Blues, julukan Chelsea, mengalami tren buruk? Entah ada pengaruhnya atau tidak, rentetan hasil kurang memuaskan Eden Hazard cs. terjadi sejak Conte terlibat perang-dingin dengan Mourinho, awal Januari lalu. Saat itu, Chelsea masih bersaing ketat dengan Manchester United untuk menempati posisi kedua.

Tak ada hujan tak ada angin, The Special One, julukan Mourinho, menyerang Conte dengan kalimat-kalimat pedas secara bertubi-tubi. Salah satunya mengungkit skandal pengaturan skor yang pernah dituduhkan eks pelatih Juventus dan Timnas Italian itu. Diserang berkali-kali, Conte gagal menahan kesabarannya. Dia membalas Mourinho dengan menyebut pelatih asal Portugal itu sebagai “pria bermental kerdil”.

Statistik menunjukkan Chelsea hanya meraih dua kemenangan, lima seri, dan menelan tiga kekalahan dalam 10 laga sejak perang dingin Conte dengan Mourinho itu. Posisi The Blues merosot ke peringkat keempat klasemen Liga Premier Inggris. Mereka juga dipastikan tersingkir Piala Liga.

Conte pun sepertinya akan mengikuti jejak Mourinho ketika dipecat Chelsea pada Desember 2015. Saat itu, Mourinho didepak dari Stamford Bridge setelah menelan sembilan kekalahan dari 16 pertandingan terakhir. Pundit Sky Sports dan mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, menduga Conte juga tidak mendapat dukungan dari para pemainnya di ruang ganti. Hal itu sangat mirip sebelum Mourinho dipaksa angkat kaki dari markas Chelsea, dua tahun lalu.

“Anda harus lihat lagi, seperti yang kita lihat dengan Mourinho, adakah saat ini ketidakharmonisan antara para pemain dengan manajer? Para pemain benar-benar membuatnya [Conte] kecewa berat, mungkin dia merasakannya setelah kekalahan 0-3 dar Bournemouth dan 1-4 dar Watford, bagi Chelsea hasil itu tidak bagus. Sangat memalukan,” jelas Carragher.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya