SOLOPOS.COM - Pelatih Manchester City, Josep Guardiola. (Reuters / Jason Cairnduff)

Liga Inggris diwarnai dengan kekalahan Manchester City atas Leicester City.

Solopos.com, LEICESTER — Lini belakang Manchester City kembali mendapat sorotan setelah dikalahkan Leicester City dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (11/12/2016) dini hari WIB. Pelatih City, Josep Guardiola, mengakui hal itu dan akan segera memperbaikinya.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Bertandang ke markas Leicester di King Power Stadium, City dihajar tuan rumah dengan skor 4-2. Lini belakang City memang terlihat keropos karena Leicester hanya butuh lima menit untuk unggul dua gol. Jamie Vardy mencetak gol di menit ketiga, kemudian digandakan Andy King di menit kelima.

Vardy kemudian mampu menambah dua gol lagi untuk mencetak hat-trick di menit ke-20 dan ke-79. Leicester pun mampu unggul 4-0, sebelum kemudian City mampu memperkecil kedudukan lewat gol Aleksandar Kolarov dan Nolito.

Di laga itu, lini belakang City memang tak tampak solid. Mereka kesulitan saat menghadapi serangan balik cepat dari Leicester. Selain itu ada beberapa kesalahan yang dibuat oleh para pemain belakang. Seperti gol ketiga Vardy yang memanfaatkan blunder John Stones.

Menanggapi sorotan di lini belakangnya, Guardiola menyebut dia memang tak melatih para pemainnya untuk melakukan tekel. Pernyataan Guardiola itu juga sekaligus untuk menanggapi sorotan mengenai minimnya tekel yang sukses dilakukan oleh anak-anak City di laga tersebut.

“Saya bukan pelatih utuk melakukan tekel jadi saya tidak melatih melakukan tekel. Yang saya inginkan adalah mencoba bermain dengan bagus dan mencetak gol-gol, dan lebih banyak berada di kotak penalti lawan,” ucap Guardiola seperti dikutip dari Sky Sports.

Guardiola juga tidak mau menyalahkan para pemainnya setelah gawang Claudio Bravo dibombardir Leicester. Sebelumnya, mereka juga sudah kalah telak dari City akhir pekan lalu. Guardiola sendiri kini hanya fokus untuk memperbaikinya bukan menyalahkan orang lain.

“Saya harus memperbaikinya untuk memecahkan masalah itu. Saya ingin memainkan sepak bola yang bisa saya rasakan, tentu saja itu sederhana saja: kemasukan sedikit dan mencetak gol lebih banyak,” lanjutnya.

“Tapi tetap saja kami kemasukan banyak gol. Saya selalu mencoba, dan saya sadari untuk bisa mengendalikan permainan kami harus kemasukan sedikit gol dan di sini saya tak bisa melakukan itu. Jadi saya harus melakukan analisa, kenapa itu terjadi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya