Sport
Jumat, 7 Oktober 2022 - 17:51 WIB

Liga Jepang Heningkan Cipta Sebelum Laga untuk Para Korban Tragedi Kanjuruhan

Newswire  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Liga Jepang

Solopos.com, JAKARTA – J.League atau Liga Jepang mengumumkan semua laga kompetisi sepak bola mereka yang digelar akhir pekan ini akan diawali dengan mengheningkan cipta untuk mengenang korban tragedi Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu (1/10), seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

“Mengheningkan cipta akan dilakukan di semua laga pada 8 Oktober dan 9 Oktober (2022).” Demikian bunyi pernyataan pihak J.League dikutip dari Antara, Jumat (7/10/2022).

Advertisement

Pertandingan Liga Jepang yang akan mengawali laga dengan mengheningkan cipta adalah Liga Utama Jepang atau Meiji Yasuda J1 League pekan ke-32, Meiji Yasuda J2 League pekan ke-40 dan Meiji Yasuda J3 League pekan ke-28.

Khusus untuk Meiji Yasuda J1 League, pada pekan ke-32, Sabtu (8/10/2022) terdapat sembilan laga yang bakal berlangsung yang di antaranya adalah Consadole Sapporo melawan Avispa, Kawasaki Frontale melawan S-Pulse, Yokohama Marinos melawan Gamba Osaka dan Kashiwa Reysol melawan Cerezo Osaka.

Baca Juga:  Mantap! Ryo Persis Solo Masuk dalam 11 Pemain Terbaik Liga 1, Berikut Profilnya

Advertisement

J.League selama ini mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan Liga Profesional di Indonesia. Bahkan, beberapa pemain Indonesia merasakan ketatkan persaingan di Negeri Sakura itu. Kini ada Pratama Arhan yang bermain di klub J2 Tokyo Verdy.

“J.League sudah menjalin kerjasama dengan Liga Profesional Indonesia sejak tahun 2014 lalu,” tambah otoritas J.League.

Tragedi Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan sedikitnya 131 orang meninggal dunia memang menjadi perhatian dunia. Insan sepak bola sejagat dengan berbagai cara menunjukkan rasa belasungkawa mereka atas kejadian tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Jersey Klub Liga Utama Jepang 2022, Produsen Mana Paling Dominan?

Slaah satu penyebab banyaknya korban meninggal dunia karena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan kea rah tribune penonton sehingga mereka berebut untuk keluar stadion menghindari rasa perih di mata dan sesak napas akibat asap gas tersebut.

Selain karena sesak napas, mereka meninggal dunia karena terinjak-injak di pintu keluar stadion yang ternyata beberapa di antaranya dalam kondisi tertutup.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif