SOLOPOS.COM - Herry Prasetyo (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)
Liga Pembinaan Murni diwarnai dengan tumbangnya SSB dari Soloraya.
Solopos.com, SUKOHARJO — Pembinaan sepak bola usia dini di Soloraya agaknya perlu digembleng lebih intens menyusul bergugurannya sekolah sepak bola (SSB) dari wilayah itu di Liga Pembinaan Murni (LPM) U-12 Korwil Solo. Dalam turnamen yang digelar di Lapangan Kertonatan, Kartasura, Minggu (26/3/2017), SSB SKB Salatiga mengandaskan wakil Solo, SSB Tunas Tirta, dalam drama adu penalti 2-0.
SKB menjadi satu-satunya tim dari Salatiga yang mengikuti LPM. Belasan tim lain berasal dari sejumlah wilayah di Soloraya seperti Solo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri. Meski dikepung klub-klub dari Soloraya, SKB Salatiga mampu tampil kompetitif sejak babak penyisihan.
Mereka bahkan membantai SSB Bonansa 5-1 untuk melangkah ke babak final. Koordinasi rapi antarlini plus kombinasi teknik individu membuat SKB seperti tak tersentuh di turnamen kemarin.
“SSB dari Soloraya sebenarnya tak kalah bagus, tapi Salatiga punya tim yang lebih solid. Hal ini karena mereka sudah berkumpul sejak lama,” ujar koordinator turnamen Korwil Solo, Herry Prasetyo, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (28/3/2017).
SSB Tunas Tirta sebenarnya mampu mengimbangi SKB Salatiga di babak final. Namun karena stamina yang merosot ditambah ketidakberuntungan, mereka harus takluk di babak tos-tosan. Meski demikian Tunas Tirta tetap lolos ke turnamen LPM tingkat provinsi bersama SKB lantaran menyandang predikat runner up. SSB DKC A Klaten juga berhak tampil di provinsi setelah mengalahkan Bonansa 2-0 di perebutan tempat ketiga.
Panitia berencana memutar lagi LPM Korwil Solo pada 23-24 April 2017. Namun kali ini turnamen menyasar kategori U-11 atau kelahiran 2006. Pertandingan akan digelar di Lapangan Ngasem. “Ada 24 tim yang ikut serta, banyak juga tim dari luar kota. Jadi dipastikan bakal lebih seru lagi,” ucap Herry.