Sport
Senin, 6 Januari 2014 - 13:57 WIB

LIGA PREMIER : Ganti Logo, Klub Malaysia Bantah Dipaksa Tan

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik Cardiff City, Vincent Tan. DokJIBI/Solopos/Reuters

Solopos.com, KUALA LUMPUR – Klub Divisi Dua, Kedah, membantah perubahan logo timnya dari hijau dan kuning ke warna merah dipengaruhi oleh keputusan pemilik klub Liga Premier Inggris, Cardiff City, Vincent Tan. Kedah dikabarkan baru saja mendapat suntikan dana dari Tan sebesar 2 juta ringgit atau setara Rp7,4 miliar.

Perubahan logo ini hampir mirip dengan kebijakan yang diterapkan Tan kepada Cardiff, dari warna biru menjadi merah. Cardiff, yang mendapat julukan Bluebirds, akhirnya mendapat kecaman dari para suporternya karena mengubah warna aslinya.

Advertisement

Kantor berita Bernama melaporkan pada Minggu (5/1/2013), perubahan logo pada juara Malaysia tiga kali ini menimbulkan protes dari suporternya. Namun, Sekretaris kehormatan klub, Aminuddin Omar, menolak pendapat bahwa perubahan logo yang mereka lakukan karena adanya paksaan.

“Kami tak mengubah logo atau warna sesuai selera atau keinginan kami, tapi itu adalah bagian dari transformasi yang akan dijalani KFA untuk mengembangkan sepak bola di negara bagian ini,” ujar Aminuddin, dilansir Reuters, Senin (6/1/2013).

Logo lama Kedah merupakan gagasan dari mantan manajer Ahmad Basri Mohd Akil, yang membawa klub meraih beberapa penghargaan.

Advertisement

Dijelaskan Aminuddin, Tan tak pernah turut campur dalam kebijakan klub sejak investasinya pada 15 Agustus lalu. Perubahan logo juga sudah melalui persetujuan Sultan Kedah.

Tan merupakan orang terkaya nomor sembilan di Malaysia dengan nilai kekayaan sebesar US$1,3 miliar. Ia juga merupakan mantan ketua perkumpulan konglomerat, Berjaya Group.

Tan meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun dan memulai kariernya sebagai pegawai bank. Setelah berkarier di bank, Tan lantas membeli waralaba McDonal pertama di Malaysia dan kemudian membeli agensi lottere.

Advertisement

Tan, secara rutin menjadi bahan kecaman media Inggris sejak berkuasa di Cardiff, termasuk kebijakannya yang kontroversial dengan memecat manajer Malky Mackay. Padahal, Mackay cukup popular di kalangan suporter karena mampu membawa Cardiff kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris kali pertama sejak 1962.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif