SOLOPOS.COM - Valencia (Twitter/@Valenciacf)

Liga Spanyol diwarnai dengan performa oke Valencia.

Solopos.com, SEVILLA — Liga Spanyol berjalan amat membosankan 15 tahun terakhir karena gelar juara hanya dikuasai Barcelona dan Real Madrid. Di periode itu, hanya sekali tim di luar duopoli yang memenangi trofi yakni Atletico Madrid di musim 2013/2014.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Namun dominasi Barca-Madrid agaknya bakal sedikit bergoyang musim ini menyusul penampilan impresif Valencia. Klub berjuluk Kelelawar Mestalla ini baru saja menghancurkan Real Betis dengan skor fantastis 6-3 di Estadio Benito Villamarin, Senin (16/10/2017) dini hari WIB.

Ini menjadi kemenangan keempat beruntun Dani Parejo dkk. di Liga Spanyol. Tiga poin itu pun langsung melambungkan Valencia ke peringkat kedua dengan 18 poin, unggul satu poin dari Real Madrid di peringkat ketiga. Mereka juga mampu menjaga jarak empat poin dengan pemimpin klasemen, Barcelona.

Penampilan luar biasa Valencia seperti mengingatkan pada kejayaan klub itu di awal periode 2000-an. Di bawah asuhan Rafael Benitez, Los Che dua kali sukses menggondol trofi Liga Spanyol yakni musim 2001/2002 dan 2003/2004. Valencia juga sempat ditakuti di level Eropa setelah dua kali meraih runner up Liga Champions bersama Hector Cuper musim 1999/2000 dan 2000/2001. Kini bersama Pelatih Marcelino Garcia Toral, masa kejayaan itu bisa kembali mendekat.

Winger Valencia, Goncalo Guedes, merasa timnya tak lagi menjadi underdog selepas pesta gol melawan Betis. “Kami melakukan sesuatu dengan sangat baik. Namun kami harus terus bekerja untuk mempertahankan peringkat atas hingga akhir klasemen,” ujarnya seperti dilansir Valenciacf.com, Senin.

Kekuatan Valencia musim ini yakni pada permainan direct football dan kejelian dalam memanfaatkan bola mati. Di laga kontra Betis, dua gol Valencia dari Geoffrey Kondogbia dan Rodrigo terjadi lewat skema sepak pojok.

Skema umpan langsung ke jantung pertahanan juga amat berbahaya, terbukti lewat gol Santi Mina dan Andres Pereira yang berlari menyambut umpan dari tengah lapangan untuk mencetak gol. Namun Valencia masih memiliki PR di lini belakang. Gol pertama Betis yang dicetak Joel Campbell berawal dari kesalahan bek dalam menyapu bola di lini pertahanan.

Gelandang Valencia, Geoffrey Kondogbia, mewanti-wanti tim agar tetap fokus di laga selanjutnya. “Kami akan bertemu lawan berat [Sevilla] akhir pekan ini. Kami harus mencoba untuk terus mencetak banyak gol dan menang,” ujarnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Sadis! Ini Hasil Autopsi Pengusaha Tembaga Boyolali yang Dibunuh Teman Sendiri

Sadis! Ini Hasil Autopsi Pengusaha Tembaga Boyolali yang Dibunuh Teman Sendiri
author
Suharsih Minggu, 5 Mei 2024 - 11:45 WIB
share
SOLOPOS.COM - Anggota Satreskrim Polres Boyolali saat melaksanakan olah tempat kejadian perkara di rumah pengusaha tembaga yang diduga menjadi korban pembunuhan di Kebonso, Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Sabtu (4/5/2024). (Istimewa/Humas Polres Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALIPolres Boyolali mengungkapkan hasil autopsi jenazah pengusaha tembaga asal Boyolali, Bayu Handono, yang dibunuh oleh teman nongkrongnya di rumahnya, Pulisen, Boyolali. Dari hasil autopsi itu diketahui pembunuhan dilakukan pada Rabu (1/5/2024) pukul 23.00 WIB.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengungkapkan Bayu Handono ditemukan pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia. Ia ditemukan sudah bersimbah darah dan ada luka di sejumlah bagian tubuh.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kapolres Petrus mengatakan pada Jumat, salah satu rekan Bayu, SPR, 38, mencoba menghubungi Bayu akan tetapi tidak mendapatkan jawaban. Selanjutnya, SPR mendatangi rumah Bayu dan melihat gerbang rumah tidak dikunci.

SPR lalu meminta bantuan tetangga untuk masuk ke dalam rumah. Ketika sampai di teras rumah, ia melihat ada bercak darah dan dari luar terlihat Bayu Handono dalam keadaan tertelungkup dengan luka dan banyak darah di sekitarnya.

Koran Solopos

Mereka menduga saat itu korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi. Setelah mendapatkan laporan, kepolisian lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti, dan mencatat keterangan para saksi.

Polisi juga membawa jenazah untuk dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Solo dan melanjutkan penyelidikan hingga akhir berhasil menangkap pelaku pada Sabtu (4/5/2024) malam.

“Hasil dari autopsi, korban diperkirakan meninggal 2 x 24 jam sebelum autopsi. Penyebab kematian adalah kekerasan tumpul pada kepala menyebabkan patah tulang dasar tengkorak mengakibatkan mati lemas dan luka iris pada leher mengakibatkan perdarahan hebat,” ujar Petrus, Minggu (5/5/2024).

Emagazine Solopos

Petrus mengungkapkan pembunuhan dilakukan pada Rabu (1/5/24) sekira pukul 23.00 WIB dan mayat ditemukan pada Jumat (3/5/24) sekira pukul 21.00 WIB. Pelaku pembunuhan ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Boyolali dan Jatanras Polda Jateng kurang dari 24 jam sejak jasad korban ditemukan.

Motif Pembunuhan

Pelaku diketahui adalah teman nongkrong korban berinisial IR, 27, warga Sambirobyong, Ngargosari, Sumberlawang, Sragen. IR ditangkap pada Sabtu pukul 19.00 WIB di sekitar Terminal Tirtonadi Solo. Tersangka berikut barang bukti lalu dibawa ke Polres Boyolali untuk proses penyidikan.

“Kurang dari 24 jam dari laporan tersebut, Satreskrim Polres Boyolali bersama dengan Jatanras Polda Jateng berhasil menangkap pelaku IR alias IB, berusia 27 tahun, di Solo,” kata Petrus.

Interaktif Solopos

Petrus menjelaskan IR mengakui perbuatannya didasari motif ingin menguasai barang berharga milik korban. Kapolres mengatakan korban dan pelaku sudah saling kenal bahkan pelaku sudah beberapa kali diajak korban ke rumahnya.

“Pada pertemuan terakhir di rumah korban, pelaku telah mempersiapkan senjata tajam berupa sabit yang dibawa dari rumahnya. Berdasarkan pengakuan pelaku, sabit itu untuk menghabisi nyawa korban, tujuannya memiliki barang berharga korban,” kata dia.

Sadisnya, tak hanya menggunakan sabit, IR juga menggunakan palu yang ada di rumah Bayu Handono untuk membuat pria itu tidak berdaya sebelum akhirnya dihabisi menggunakan sabit.



Setelah berhasil membunuh korban, pelaku menggasak sejumlah barang seperti sepeda motor Honda PCX berpelat nomor AD 4860 BHD, uang tunai Rp2.050.000, satu handphone, satu dompet, satu kartu ATM BCA platinum, satu sepatu, satu tas, dan satu jam tangan.

“Atas perbuatanya pelaku dijerat Pasal 340 KUHP dan atau 338 KUHP dan atau 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali: Pelaku Warga Sragen dan Kenal Korban

Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali: Pelaku Warga Sragen dan Kenal Korban
author
Suharsih Minggu, 5 Mei 2024 - 11:22 WIB
share
SOLOPOS.COM - Terduga pelaku pembunuhan pengusaha tembaga Boyolali, IR, 27, dimintai keterangan di Satreskrim Polres Boyolali, Minggu (5/5/2024). (Istimewa/Humas Polres Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Dalam waktu singkat, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan pengusaha tembaga asal Boyolali, Bayu Handono, yang ditemukan meninggal bersimbah darah di rumahnya, Pulisen, Boyolali, Sabtu (4/5/2024).

Polisi juga mengungkap ternyata antara pelaku dan korban saling mengenal. Tim Satreskrim Polres Boyolali bersama Jatanras Polda Jateng telah menangkap tersangka pembunuh pengusaha tembaga tersebut pada Sabtu malam.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Minggu (5/5/2024), menyampaikan pelaku berinisial IR alias IB, 27, warga Sambirobyong, Ngargosari, Sumberlawang, Sragen.

Petrus menjelaskan IR alias IB adalah teman nongkrong Bayu Handono. IR ditangkap pada Sabtu pukul 19.00 WIB di sekitar Terminal Tirtonadi Solo. Tersangka berikut barang bukti kemudian dibawa ke Mako Polres Boyolali untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Koran Solopos

“Kurang dari 24 jam dari laporan tersebut, Satreskrim Polres Boyolali bersama dengan Jatanras Polda Jateng berhasil menangkap pelaku IR alias IB, berusia 27 tahun, di Solo,” terang Petrus.

Petrus menjelaskan IR mengakui perbuatannya didasari motif ingin menguasai barang berharga milik korban. Kapolres mengatakan korban dan pelaku sudah saling kenal bahkan pelaku sudah beberapa kali diajak korban ke rumahnya.

“Pertemuan terakhir di rumah korban, pelaku telah mempersiapkan senjata tajam berupa sabit yang dibawa pelaku dari rumahnya. Berdasarkan pengakuan pelaku, sabit itu digunakan untuk menghabisi nyawa korban, tujuannya untuk memiliki barang berharga milik korban,” kata Kapolres.

Emagazine Solopos

Tak hanya menggunakan sabit, IR juga menggunakan palu yang ada di rumah Bayu Handono untuk membuat korban tidak berdaya sebelum dihabisi menggunakan sabit. Setelah membunuh korban, pelaku menggasak sejumlah barang-barang milik korban.

Kronologi Penemuan Jenazah

Barang-barang itu di antaranya sepeda motor Honda PCX berpelat nomor AD 4860 BHD, uang tunai Rp2.050.000, satu handphone, satu dompet, satu kartu ATM BCA platinum, satu sepatu, satu tas, dan satu jam tangan.

“Atas perbuatanya pelaku dijerat Pasal 340 KUHP dan atau 338 KUHP dan atau 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup,” tegas Kapolres.

Interaktif Solopos

Sebelumnya diberitakan, pengusaha tembaga asal Boyolali, Bayu Handono, ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Kebonso, Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Jumat (3/5/2024) pukul 21.00 WIB. Beberapa barang miliknya juga hilang.

Korban atas nama Bayu Handono, 36, diketahui tinggal sendirian di rumahnya. Ia ditemukan salah satu rekannya saat mencoba mengecek keberadaan Bayu di rumahnya.

Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, menjelaskan rekan korban sudah berusaha menghubungi lewat handphone namun tidak ada respons. Kemudian, rekan korban datang ke rumah Bayu Handono pada Jumat malam dan mendapati pintu gerbang dalam kondisi terbuka.



Hal tersebut dinilai janggal karena biasanya rumah Bayu dikunci. Rekan korban meminta bantuan tetangga untuk masuk ke rumah Bayu dan sama-sama masuk ke pekarangan.

“Sesampai di pekarangan, diketahui pintu tertutup. Dari jendela diketahui ada bercak darah dan tahu di situ ada orang terbujur dan ternyata adalah korban Bayu Handono. Dugaan sementara korban meninggal dunia karena pembunuhan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pengusaha Tembaga yang Meninggal Dibunuh Ternyata Pendiri Boyolali Runners

Pengusaha Tembaga yang Meninggal Dibunuh Ternyata Pendiri Boyolali Runners
author
Suharsih Minggu, 5 Mei 2024 - 11:00 WIB
share
SOLOPOS.COM - Poster ucapan duka komunitas pelari Boyolali Runners atas meninggalnya salah satu pendirinya, Bayu Handono, yang diduga menjadi korban pembunuhan di rumahnya. (Instagram/@boyolalirunners)

Solopos.com, BOYOLALI — Pengusaha tembaga yang meninggal dibunuh di rumahnya sendiri di Dukuh Kebonso, Kelurahan Pulisen, Boyolali, Bayu Handono, dikenal sebagai sosok yang memiliki hobi olahrga lari.

Ia juga diketahui merupakan pendiri komunitas pelari bersama tiga kawan lainnya dan diberi nama Boyolali Runners. Pengurus Boyolali Runners, Toufik Heri, menjelaskan Bayu sudah aktif berolahraga lari sejak sebelum ada Boyolali Runners. Selain aktif di Boyolali, Bayu juga aktif di komunitas lari luar Boyolali.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

“Setahu saya, waktu itu 2018 di Boyolali belum banyak, bahkan belum ada komunitas [lari]. Kebetulan ada empat orang yang biasanya lari di kompleks Alun-alun Kidul Boyolali, salah satunya Mas Bayu,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/5/2024).

Ia menjelaskan keempat orang tersebut selalu mengagendakan jadwal untuk lari bersama. Dari situlah, Bayu memiliki ide terbentuknya Boyolali Runners. Waktu itu, pengusaha tembaga yang ditemukan meninggal akibat dibunuh di rumahnya, Pulisen, Boyolali, itu menjadi koordinator.

Koran Solopos

“Pendirinya ada empat orang, ada Mas Bayu, Mas Yoga, Mas Adi, Mas Yusa,” jelas dia. Heri mengungkapkan berawal dari empat orang tersebut, Boyolali Runners saat ini telah memiliki sekitar 70 anggota. Dari jumlah tersebut, ada kurang lebih setengahnya yang terus aktif berolahraga lari.

Ia mengatakan akhir-akhir ini mendiang Bayu aktif berlari di event luar kota. Heri menceritakan Bayu selama ini dikenal selalu memberikan dukungan moral dan materiil kepada rekan-rekan yang baru memulai lari.

Sosok yang Peduli

Bayu juga dikenal sering memberikan informasi terkait agenda lari yang bergengsi dan krusial. “Saya tahu betul, saat Mas Bayu tidak ikut event pun, dia tahu-tahu datang ikut mendukung teman-teman. Kadang datang untuk menyemangati, cheering di rute atau garis finis,” kata dia.

Emagazine Solopos

“Beberapa teman juga ada yang baru mengenal lari dan perlengkapan belum lengkap, Mas Bayu juga support ke mereka memberikan perlengkapan dengan cuma-cuma,” lanjutnya.

Komunitas Boyolali Runners sangat kehilangan sosok Bayu Handono yang peduli dengan teman-teman pelari lain. Heri mengatakan para anggota Boyolali Runners shock, bahkan ada yang langsung datang ke lokasi kejadian untuk memastikan kebenaran berita meninggalnya Bayu Handono, Sabtu (4/5/2024).

Group WhatsApp Boyolali Runners juga dibuat untuk mengikuti perkembangan kasus Bayu Handono bahkan berkontak dengan kepolisian. Rekan-rekan sesama pelari tidak sabar ingin mengetahui pelaku pembunuhan rekan mereka. Pelaku itu akhirnya ditangkap pada Sabtu (4/5/2024) malam.

Interaktif Solopos

Heri berterima kasih kepada kepolisian karena telah bergerak cepat menangkap terduga pelaku pembunuhan Bayu. “Kami tidak menyangka [Bayu jadi korban pembunuhan]. Setahu kami, Mas Bayu itu humble dengan semua orang. Tidak ada musuh,” kata dia.

Lebih lanjut, Heri menginformasikan Bayu akhir-akhir ini menggeluti event lari di alam atau trail runner yang medannya seperti gunung dan bukit dengan jarak di atas 50 kilometer.

Jiwa Sosial Tinggi

Selain hobi berlari, Heri mengatakan Bayu Handono juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Contohnya ketika pengadaan menu buka puasa, rumah Bayu Handono di Pulisen digunakan untuk memasak bersama.



“Teman-teman ingat betul karena dulu masak-masak di situ, persiapan di situ. Enggak hanya menyediakan tempat, juga memberikan modal untuk memasak. Bahkan semisal ada orang bukan bagian dari komunitas pun, beliau juga aware,” kata dia.

Sementara itu, sesepuh Boyolali Runners, Susilo Hambeg Poromarto, juga mengenal Bayu sebagai orang yang humble dan suka membantu. Ia mengatakan Bayu Handono bergabung ke organisasi lari Running Is Out Therapy (RIOT). Sehingga, Bayu pada akhirnya menyerahkan koordinasi Boyolali Runners kepada anggota lain.

Hambeg mengingat tahu kabar terakhir Bayu Handono yang pergi ke Eropa sebelum berita pendiri Boyolali Runners itu meninggal dibunuh. Setahunya, pada Minggu ini Bayu dijadwalkan ikut trail run di Gunung Lawu.

“Sekitar sepekan yang lalu, dia kan travelling di Eropa. Waktu dia di Amsterdam, saya sempat kontak beliau untuk menyempatkan lari keliling kota. Mas Bayu bilang sebenarnya mau ikut Papa Running, tapi karena suhunya tujuh derajat dan hujan, dia mengurungkan niat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories