SOLOPOS.COM - Wasit Fariq Hitaba (kiri) memberikan kartu kuning kepada pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts (kanan) saat timnya berhadapan dengan Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola Liga 1 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (19/3/2022). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1. (Antara/Nyoman Budhiana)

Solopos.com, SOLO – Wasit dalam permainan sepak bola selayaknya seorang hakim yang dituntut bertindak jujur dan adil. Wasit bertugas menjalankan peraturan sepak bola agar pertandingan dapat berjalan dengan baik.

Wasit juga bertugas memutuskan setiap perselisihan kedua tim. Untuk itu menjadi seorang wasit dalam permainan sepak bola harus memenuhi kriteria dan syarat-syarat tertentu.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Karena tak jarang wasit dijadikan kambing hitam atas kekalahan yang diterima salah satu tim. Kata-kata kasar dari penonton pun seperti menjadi makanan sehari-sehari bagi beberapa wasit lokal.

Fenomena itu kerap terjadi ketika wasit dianggap melakukan keputusan-keputsan yang salah. Hal itulah yang akhirnya memunculkan anggapan bahwa sang pengadil lapangan asal Indonesia tidak memiliki kualitas untuk memimpin sebuah pertandingan.

Wasit adalah salah satu komponen dalam satu pertandingan yang berfungsi sangat penting dalam jalannya pertandingan. Wasit yang sering disebut dengan pengadil lapangan juga bertugas untuk menjaga dan mengatur supaya permainan sepak bola berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam rule of the game.

Baca Juga: Valeron, Produk Persib Bandung yang Siap Bersinar di Persis Solo

Di dalam pelaksanaanya, wasit juga bertugas mengedukasi para pemain. Rule of the game juga harus dimiliki para pemain. Untuk menjadi wasit sepak bola di Indonesia harus melalui rangkaian proses yang panjang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (26/4/2022), wasit harus mengambil kursus C3 yang diadakan Asosiasi PSSI Kabupaten atau Kota. Para wasit akan diberikan pelatihan mengenai hal-hal yang mendasar.

Setelah mendapatkan lisensi C3 dan sudah memimpin beberapa pertandingan, para wasit bisa naik tingkat dan mengambil kursus C2. Kursus C2 diadakan Asosiasi Provinsi PSSI dan dalam kursus ini para wasit akan mulai banyak diberi pelatihan mulai dari teori permainan sampai latihan kebugaran sesuai dengan standar FIFA.

Baca Juga: Piala Wali Kota Solo Diserahkan pada Kaesang, Siap Digelar Mei 2022

Jika seorang wasit sepak bola sudah mengantongi lisensi C2, ia sudah diperbolehkan memimpin pertandingan tingkat provinsi. Lalu bagi para wasit yang ingin memeimpin pertandingan tingkat nasional harus mengambil kursus C1.

Kursus C1 diadakan langsung oleh PSSI dan memiliki materi yang semakin sulit dan kompleks. Jika seorang wasit sudah mengantongi lisensi C1, wasit tersebut sudah diperbolehkan memimpin pertandingan tingkat nasional, termasuk pertandingan liga.

Baca Juga: Shafira Ika Putri, Rekrutan Anyar Persis Women bukan Bek Sembarangan

Secara umum ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi wasit sepak bola di Indonesia antara lain berbadan sehat dan harus memiliki penglihatan yang baik, tidak buta warna total maupun parsial. Wasit berumur 24 sampai 40 tahun, lulusan SMA atau sederajat, dan melaksanakan janji wasit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya