BANTUL—Tumpulnya lini depan dikeluhkan pelatih Persiba Bantul M Basri. Dia menyayangkan tak adanya kontribusi berarti bagi tim yang diberikan Emanuel Cristori, Cornelis Kaimu dan Ugiek Sugiyanto.
Di dua pertandingan awal Liga Prima Indonesia (LPI), Persiba mencetak dua gol dan kemasukan dua gol. Dua gol Si Merah Persiba bukan dicetak pemain depan melainkan para beknya, yakni Wahyu Wijiastanto dan Eduardo Bizaro.
Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027
“Kinerja lini depan belum berfungsi optimal,” ujar pelatih asal Makassar, Sulawesi Selatan, ini, kepada Harian Jogja, Senin (12/12). Imbasnya, Basri menginginkan amunisi lini depannya mampu berbicara saat melawan Semen Padang pada 17 Desember mendatang.
Di Padang, Sumatra Barat, Persiba bakal melakoni laga berat dengan melawan pimpinan klasemen sementara. Basri menyebut ketajaman lini depan akan memengaruhi permainan tim. “Tugas striker bikin gol jadi wajar jika tumpuan tim terletak kepada mereka,” ujarnya.
Ugiek mengakui tumpulnya lini depan. “Dalam pertandingan awal kan memang Persiba tidak pernah main bagus. Namun, saya yakin kami akan cepat menyesuaikan keadaan,” tandas pemain yang tengah menunggu kelahiran anak kedua itu.
Guna mewujudkan keinginan mencapai hasil maksimal saat di Padang, Persiba Bantul akan menonton rekaman pertandingan calon lawan. Manajer Persiba Briyanto mengaku sudah memiliki rekaman pertandingan Semen Padang. Diharapkan skuat Persiba mampu memahami karakteristik permainan yang dikembangkan pemimpin klasemen sementara.
“Biar mengerti apa yang seharusnya dilakukan sewaktu pertandingan nanti,” ujar Briyanto saat dihubungi Harian Jogja Express, Senin (12/12). Briyanto mengakui adanya kesulitan pengembangan permainan tim tanpa melihat karakteristik permainan calon lawan yang dihadapi.
Itu yang terjadi ketika tim berjuluk Laskar Sultan Agung itu menghadapi PSM makassar pekan lalu. Tak adanya rekaman pertandingan dari PSM Makassar membuat Si Merah Persiba hanya bermodal nekat sewaktu melawan tim berjuluk Juku Eja itu. (Harian Jogja/Arif Wahyu)
HARJO CETAK