SOLOPOS.COM - Ganda campuran Indonesia Irfan/Weni (JIBI/badmintonindonesia.org)

Solopos.com, LONDON — Tiga wakil Merah-Putih mengamankan tempat di babak semifinal turnamen London Open Grand Prix Gold 2013, Jumat (4/10/2013) waktu setempat atau Sabtu WIB.

Sektor ganda putra mengirimkan dua wakil ke babak empat besar lewat pasangan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf dan Ricky Karanda Suwardi/Berry Angriawan. Sementara dari pasangan ganda campuran unggulan keempat Irfan Fadhilah/Weni Anggraini juga maju ke babak semifinal.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Wahyu/Ade lebih dulu lolos setelah menundukkan Huang Po Jui/Lu Ching Yao (Taiwan), 21-18, 21-19. Ricky/Berry tak lama menyusul sukses rekan-rekannya dengan memenangkan pertarungan kontra Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark), 21-19, 23-21.

Satu tiket lainnya direbut pasangan ganda campuran unggulan keempat, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini yang menang atas Sam Magee/Chloe Magee dari Irlandia. Irfan/Weni melaju dengan menang dua game langsung, 21-19, 21-15.

“Di game pertama, Irfan/Weni banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan. Sudah memimpin, malah banyak buang poin. Lawannya tidak terlalu istimewa. Lawan juga banyak memberi servis tinggi dan Irfan/Weni kurang bisa mengambil inisiatif mau bagaimana, misalnya kasih servis tinggi balik ke lawan dan sebagainya,” tutur Yanti Kusmiati, Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI di situs badmintonindonesia.org.

“Kami sebetulnya sudah merasa bermain lebih enak dari sebelumnya, tetapi penyakit lama kambuh lagi, banyak mati-mati sendiri,” ungkap Weni soal penampilannya dan Irfan , Sabtu seperti dilansir situs resmi PBSI itu.

Akan tetapi, sukses ke semifinal tak diraih pasangan Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika yang hari ini dihentikan unggulan kedua, Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman), 15-21, 18-21. Partai semifinal sesama Indonesia yang diharapkan pun tak terwujud. Irfan/Weni harus berhadapan dengan Fuchs/Michels untuk memperebutkan tiket final.

“Lukhi/Annisa kalah matang dan kalah pengalaman dari Fuchs/Michels. Mereka juga kurang tenang dan kurang berani di lapangan. Jika Irfan/Weni mau menang dari pasangan Jerman ini, mereka tidak boleh ‘boros poin’, kurangi kesalahan yang tidak perlu dan main berani,” kata Yanti. (JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya