Solopos.com, SOLO—Kevin Fabiano menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo pada Pemilu Legislatif 2024 mendatang. Kevin merupakan caleg muda yang akan bertarung di Dapil Banjarsari II, Kota Solo.
Terjun di dunia politik menjadi tantangan baru bagi pria berusia 28 tahun itu. Pasalnya, Kevin sudah belasan tahun aktif di dunia olahraga disabilitas.
Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
Kevin memulai dengan menjadi Asisten Pelatih Atletik Kontingen Indonesia ASEAN Para Games (APG) Myanmar pada 2013 lalu.
Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Solo ini lantas melanjutkan menjadi runner guide atletik kontingen Indonesia ASEAN Para Games Singapore 2015. Lalu, dia juga sempat menjadi pelatih atletik NPCI Jawa Barat untuk ajang Peparnas XV Jawa Barat 2016.
Selain itu menjadi runner guide atletik kontingen Indonesia pada APG Malaysia 2017, pelatih atletik Kontingen Indonesia Asian Para Games Indonesia 2018, pelatih atletik Kontingen Indonesia pada APG Filipina 2020, dan kepala pelatih atletik NPCI Jawa Barat pada Peparnas XVI Papua 2021 lalu. Kevin juga melatih untuk kejuaraan dunia atletik di Beijing, China pada 2018 lalu.
Kevin saat berbincang dengan wartawan, Jumat (11/5/2023), mengungkapkam menjadi pelatih atlet penyandang disabilitas bukan hal mudah.
Butuh kesabaran ekstra dan ketulusan hati untuk mencetak atlet difabel berprestasi.Tak sekadar teknik, pelatih juga harus tahu latar belakang dan cerita masa lalu atlet untuk mengetahui kondisi psikologisnya.
Menurut Kevin melatih atlet difabel merupakan hal yang kompleks. “Ada yang keluarganya awalnya malu karena memiliki anggota anggota keluarga yang difabel. Ada yang dikeluarkan dari keluarga. Dengan latar belakang yang berbeda itu saat mereka datang kita cari informasi dulu. Perlu kedekatan. Kalau sudah tahu kondisinya, saat memberikan teknik dan program jadi lebih mudah,” kata Kevin.
Menurutnya, tantangan paling sulit adalah membina atlet tunagrahita. Kevin harus memahami kondisi emosional atlet seperti bahagia bersama atau bersedih bersama.
“Atlet tunagrahita itu kalau lagi down ya down, kalau lagi fight ya fight. Saat datang kadang malas, duduk, diam. Setelah itu dikasih program sama pelatih tidak jalan. Cara mengatasinya diamkan dulu, ajak ngobrol dengan yang lain dulu. Pulang ke mes ajak makan bareng, ajak jalan-jalan dulu baru sore kasih program lagi baru masuk,” ujar dia.
Bahkan, Kevin pernah membela seorang atlet yang sempat diejek oleh warga yang belum paham. Sang atlet yang marah menceritakan kejadian tersebut kepada Kevin sambil menangis karena emosi.
“Besoknya saya cari orang itu, saya kasih tahu kalau orang yang dicelanya itu adalah atlet nasional. Saya kasih lihat foto-fotonya. Langsung orang itu kaget. Kita harus edukasi karena banyak yang tidak tahu tentang penyandang disabilitas,” ujar Kevin.
Kini dia berjuang sebagai caleg muda. Kevin ingin membawa semangat gotong royong dan merangkul semua lapisan masyarakat untuk terus bersama membangun Kota Solo.
Kevin juga merupakan seorang pengusaha muda di bidang industri sepatu. Kevin memiliki merek sepatu Vulking yang dipasarkan di Mall Paskall Bandung.
“Saya bersyukur diberi amanah dari Ketua DPC PDIP Solo [F.X. Hadi Rudyatmo] untuk maju mengikuti kontestasi politik tahun depan,” kata Kevin.
Lelaki yang juga Ketua Senkom Mitra Polri Solo tersebut siap menambah jumlah kursi DPRD Solo dari 30 menjadi 35.
Terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menilai caleg muda memiliki beragam inovasi dan pemikiran untuk memajukan Kota Solo. Para pemuda ini bisa terus berkreasi demi kemajuan Solo.
“Ya kan ada banyak bacaleg muda seperti Mas Kevin [Fabiano]. Mereka pasti punya banyak inovasi bagaimana membawa Solo semakin maju. Saya mengapresiasi itu,” jelas Gibran.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
