Sport
Rabu, 11 Mei 2011 - 09:22 WIB

Maman dipertahankan

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Manajemen PSIM dipastikan bakal mempertahankan Maman Durachman untuk menukangi skuat Laskar Mataram di kompetisi Divisi Utama musim depan. Langkah ini diambil menyusul kesuksesan eks pemain Perkesa Mataram itu membawa PSIM finish di urutan kelima dalam Liga TI Phone 2010/2011.

“Kami pertahankan dia [Maman]. Hal ini mengacu pada hasil dan juga proses selama beliau menukangi tim. Selain itu, kami melihat perubahan pelatih akan sangat berpengaruh pada skuat di musim mendatang,” kata Direktur Operasional PSIM, Hans Poerwanto kepada Harian Jogja, Selasa (10/5).

Advertisement

Keberhasilan PSIM meraih papan atas klasemen, masih kata Hans tidak lepas dari suasana serta gaya kepemimpinan Maman Durachman. Eks arsitek PSS itu dianggap mumpuni dan mampu mengelola skuat yang diisi mayoritas pemain muda.
“Dia punya itu. Selain Maman, kami juga bakal tetap pertahankan pemain yang ada. Kalaupun melakukan perubahan tidak akan lebih dari 30 persen dari komposisi yang ada. Ini kami lakukan untuk keberlangsungan pembinaan dan prestasi PSIM ke depan,” ungkap pengusaha asal Kota Jogja itu.

Mengenai langkah awal yang dilakukan untuk persiapan kompetisi mendatang, manajemen PSIM, kata Hans masih menunggu perkembangan PSSI. Tak hanya itu, batalnya gelaran Piala Indonesia, membuat masa libur pemain semakin panjang.
Kendati masih terikat kontrak hingga Juli mendatang, namun pemain dipastikan bakal dikumpulkan usai tanggal 20 mendatang.

“Mungkin tanggal 20 mereka bakal kami kumpulkan. Saat ini kami masih berusaha untuk menggelar laga uji coba antara PSIM kontra PSIM All Star. Tidak hanya itu, kami juga berencana untuk menggelar semacam turnamen dengan melibatkan tim yang ada di DIY, dengan tujuan agar fanatisme antarsuporter yang selama ini menjadi permasalahan utama bisa cair,” papar Hans.

Advertisement

Adapun selama mengikuti kompetisi Liga TI Phone 2010/2011, PSIM telah menghabiskan anggaran sebesar Rp6 miliar. Dari besaran itu, Rp4,8 miliar berasal dari APBD Kota Jogja, sisanya berasal dari pemasukan tiket dan sponsorship.
Untuk mencapai target masuk babak delapan besar di kompetisi mendatang, Hans mengaku pihaknya kini terus mengupayakan pencarian anggaran selain bersumber dari APBD.

“Kami sedang pikirkan. Dan kami cukup realistis, jika musim ini gagal ke delapan besar, musim depan harus masuk. Soal anggaran kami sedang usahakan,” pungkas Hans.(Harian Jogja/Jumali)

HARJO CETAK

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif