SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SOLO –Manajemen Persis Solo PT LI 2011/2012 mengaku tak kapok menangani tim di masa mendatang. Meski pun sederet catatan buruk membayangi perjalanan mereka sepanjang musim lalu.
Mulai dari tunggakan gaji pemain, prestasi yang tak terlalu moncer hingga pembayaran sewa Stadion Manahan yang tersendat menjadi kisah tim kebanggaan masyarakat Kota Bengawan di musim lalu.
Meski demikian, manajemen masih percaya diri untuk kembali menangani tim. Mereka mengklaim permasalahan yang dialami Persis, terutama tunggakan gaji pemain, tak hanya terjadi di Persis. Hampir semua tim yang berada di bawah naungan PT LIS dan LPIS juga mengalami hal serupa, bahkan lebih parah.
“Kami siap kembali menangani tim. Apalagi kalau pengurus masih memberi kepercayaan. Intinya, soal manajemen berada di tangan pengurus,” ujar Sekretaris Manajer Persis, Sapto Joko Purwadi, saat ditemui Solopos.com di Mes Sriwedari, Kamis (27/12) malam.
Tanda Tanya
Meski demikian, keikutsertaan Persis di Divisi Utama Liga Indonesia musim depan masih menjadi tanda-tanya. Kendati sudah tercatat di Badan Liga Indonesia (BLI) bahwa Persis berada di Grup II DU PT LI 2012/2013, Sapto menegaskan hingga saat ini Persis belum mengirim berkas pendaftaran tim.
“Yang kami kirim saat temu teknik di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo beberapa hari kemarin hanya berkas kesediaan hadir sebagai peserta temu teknik. Jadi, kami belum mengirim berkas pemain dan manajemen [kesediaan bermain di PT LI],” ujarnya.
Manajer Persis, Totok Supriyanto, mengatakan total anggaran yang dihabiskan Persis selama mengarungi musim kompetisi 2011/2012 tak melebihi angka Rp3 miliar. Dengan anggaran seperti itu, Persis masih dapat menempati posisi tujuh di klasemen tengah.
“Untuk saat ini, kami memang belum ingin bicara soal tim atau manajemen. Adanya seleksi pemain secara tertutup, itu sebagai persiapan menghadapi kompetisi mendatang. Tapi, semuanya masih sebatas gambaran,” katanya.
