SOLOPOS.COM - Sadio Mane (Reuters / Carl Recine)

Senegal tersingkir dari Piala Afrika. Namun, Liverpool senang karena Sadio Mane bisa kembali ke Inggris lebih cepat.

Solopos.com, SOLO — Sadio Mane adalah kepingan keseimbangan Liverpool. Hal itu setidaknya diyakini Steven Gerrard, legenda The Reds, setelah melihat mantan timnya tiga kali kalah beruntun dalam tiga ajang berbeda di kandang.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Terakhir Adam Lallana dkk disakiti Wolverhampton Wandererers 1-2 di babak keempat Piala FA. Hasil yang cukup mengejutkan mengingat Liverpool menampilkan skuat utama seperti Roberto Firmino, Georginio Wijnaldum dan Ragnar Klavan sejak awal pertandingan. “Sudah jelas bagi semua orang, kami sangat merindukannya [Mane]. Dia pemain yang luar biasa,” ujar Gerrard kepada Daily Mail, Sabtu (28/1/2017).

Mane memang sudah hampir sebulan tak membela The Reds karena tampil di Piala Afrika bersama Senegal. Tanpa kehadiran sang striker, Liverpool hanya meraih satu kemenangan dari tujuh laga terakhir di semua kompetisi. Satu-satunya poin penuh pun diraih dari tim kasta keempat kompetisi Inggris, Plymouth Argyle.

Kabar tersingkirnya Senegal di perempat final turnamen, Minggu (29/1) dini hari WIB, agaknya bakal disambut suka cita pendukung The Kop, julukan lain Liverpool. Senegal dipaksa angkat koper setelah kalah adu penalti 4-5 melawan Kamerun.

Menariknya, Mane menjadi biang kekalahan Singa Teranga setelah tendangan penaltinya digagalkan kiper Kamerun, Fabrice Ondoa. Vincent Aboubakar yang menjadi algojo terakhir Kamerun akhirnya memastikan tiket Kamerun ke semifinal.

Seusai laga, Mane terlihat tertunduk. Dia duduk sendirian di lapangan, di tengah perayaan pemain Kamerun. Mane pantas bersedih dengan kegagalan timnya. Terlepas dari kekalahan dalam adu penalti, Sadio Mane dkk tampil lebih dominan dengan banyak menghasikan peluang mencetak gol.

Namun kegemilangan Fabrice Ondoa di bawah mistar gawang menjadi faktor X tersingkirnya Senegal. Puncaknya, kiper Sevilla itu sukses menggagalkan penalti Mane, pemain terbaik ketiga Afrika 2016.

“Kami sudah mempelajari Senegal dalam waktu yang lama. Saya tahu Mane pemain yang luar biasa. Saya telah menunggu penalti ini. Saat itu saya tidak melompat lebih dulu, dan ketika dia bergerak, saya hanya berusaha mengikuti arah bola,” ucap Ondoa kepada ESPN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya