SOLOPOS.COM - Atlet blind judo Indonesia berfoto bersama seusai meraih medali di ajang IBSA Judo Asian Championships 2023. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – NPC Indonesia mengirim tiga atlet blind judo di kejuaraan IBSA Judo Asia Championships di Astana, Kazakstan pada 28-30 April 2023. Hasilnya, dua atlet Indonesia berhasil meraih dua medali perunggu.

Pada IBSA Judo Asia Championships yang diikuti oleh 86 judoka unggulan dari 11 negara Asia ini, Indonesia mengirimkan tiga atlet blind judo yakni Tony Ricardo Mantolas di nomor J2+90 kg lalu Fajar Pambudi J1-90 kg dan Junaedi J1-60 kg.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Dari 3 judoka ini, tim Blind Judo Indonesia berhasil meraih dua medali perunggu melalui Tony Ricardo Mantolas dan Fajar Pambudi. Sedangkan Junaedi hanya berhasil meraih peringkat ke-8.

Event ini sebagai tolak ukur pelatihan olahraga Blind Judo sekaligus persiapan sebelum multievent ASEAN Para Games Cambodia, Asian Para Games Hangzhou 2023 serta menuju Paralympic Paris 2024.

Sebelumnya, NPC Indonesia ingin mencatat sejarah dengan tampil sebagai juara umum untuk tiga kali berturut-turut dalam pesta olahraga disabilitas ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.

“Kami ingin mencetak sejarah dengan tiga kali secara berurutan menjadi juara umum ASEAN Para Games (APG). Ini akan menjadi catatan sejarah yang sulit disamai oleh negara lain,” kata Chef de Mission (CDM) Kontingen NPC Indonesia Adi Herman di Solo.

Herman mengatakan persiapan Kontingen NPC Indonesia yang akan turun di 12 cabang olahraga pada ASEAN Para Games Kamboja 2023 cukup optimal dan seluruh atlet serta pelatih optimistis mampu mencapai target merebut 123 medali emas.

“Target NPC Indonesia pada APG Kamboja Mei mendatang adalah bisa meraih juara umum dengan 123 emas, 92 perak, dan 84 perunggu,” katanya.

Menurut dia pesaing terberat kontingen Indonesia dalam ajang tersebut adalah Thailand dan Malaysia. Pada tahun ini, Malaysia memiliki kontingen dengan jumlah cukup besar untuk memenuhi misi menjadi juara umum.

Herman menambahkan kekuatan Thailand bisa diukur berdasarkan catatan prestasi saat APG di Solo pada 2022. Namun, kekuatan kontingen Malaysia masih sulit diukur karena pada APG 2022 lalu sebagian besar atlet mengikuti kejuaraan di Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya