Sport
Kamis, 24 Oktober 2013 - 13:20 WIB

Marcio Souza Dikeroyok Rekan Setim Usai Pertandingan

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keributan sesama pemain Perseman Manokwari, di Stadion Sultan Agung Rabu (23/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Rina Wijayanti)

Harianjogja.com, BANTULStriker Perseman Manokwari Marcio Souza dikeroyok oleh beberapa rekan setimnya. Peristiwa itu terjadi, usai pertandingan Perseman melawan Persepar Palangkaraya di Stadion Sultan Agung, Rabu (23/10/2013).

 

Advertisement

Saat itu sejumlah pemain berkumpul di bens dan terjadi keributan. Peristiwa itu berujung pada aksi saling dorong antara Marcio Souza dengan bek Perseman Valentino Telaubun. Keributan kian menjadi besar setelah kiper Perseman Caitanus Ohoulilin dan beberapa pemain Perseman lainnya turut mengejar Souza, pemain asal Brazil ini yang lari ke tengah lapangan.

 

Aksi saling kejar disertai pemukulan serta tendangan terhadap Souza berhentei setelah dilerai oleh sebagian pemain Persepar dan aparat kepolisian yang berjaga. Akibat keributan itu Souza terpaksa diamankan di ruang terpisah dari pemain Perseman lainnya dan kepulangannya pun dipisahkan demi keamanan.

Advertisement

Pelatih Perseman, Arcan Iurie mengaku sangat malu atas keributan antarpemain. Kendati demikian, sebagai pelatih kepala dirinya mengaku sangat menghormati para pemain dan tidak ingin marah dengan mereka. Arcan menilai faktor keterlambatan gaji yang berlarut-larut menjadi penyebab utama peristiwa tersebut.

 

“Saya minta maaf kepada para suporter dan masyarakat atas kejadian tadi, saya paham kondisi mereka karena saya pernah jadi pemain. Bagaimanapun seorang pemain bola punya sebuah tanggung jawab, mungkin ini adalah akumulasi dari persoalan yang menumpuk, dan jika ada hal yang paling mereka tunggu saat ini adalah pemberian gaji dan tiket untuk pulang,” katanya usai pertandingan.

Advertisement

Arcan menambahkan, kondisi psikologis para pemainnya saat ini tidak stabil. Selain karena faktor internal manajemen Perseman yang tidak dapat memberikan kepastian gaji, jadwal kompetisi membuat anak-anak asuhannya begitu tegang. Soal keributan dalam tim, Arcan mengaku optimistis pemainnya masih memiliki kekompakan. Dengan kondisi buruk yang membayangi Perseman, Arcan masih berani optimistis Perseman lolos. “Kami masih punya kans untuk juara, saya kira pemain masih memiliki kekompakan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif