Sport
Jumat, 11 Maret 2016 - 21:35 WIB

MASA DEPAN PEMAIN : Masuk Usia 40, Pemain Ini Mulai Pikirkan Untuk Gantung Sepatu

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Masa depan Bima Sakti akan segera ditentukan. Pemain Gresik United ini mulai memikirkan untuk gantung sepatu (pensiun).

 

Advertisement

 

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, PEKANBARU — Usai memperkuat Gresik United di Piala Jenderal Sudirman, Bima Sakti Tukiman lebih banyak menghabiskan waktunya buat mengurus keluarga di Pekanbaru, Riau. Ia mulai memikirkan kemungkinan pensiun sebagai pemain.

“Selama ini saya lebih banyak bemain diluar Pekanbaru. Situasi yang mau tidak mau membuat saya harus berjauhan dengan keluarga karena fokus ke kub,” ujar Bima.

Advertisement

Sebenarnya, masih ada sejumlah klub Indonesia Super League dan Divisi Utama yang ingin memakai jasa Bima baik sebagai pemain atau pelatih. Apalagi, lisensi yang dimilikinya adalah B AFC.

“Tapi, saya tolak secara halus, karena saya lebih condong ingin pensiun,” kata kapten timnas Indonesia di Piala Asia 1996 ini.

Saat ini, selain berkumpul dengan keluarga, Bima juga ikut membina dan melatih di Akademi Sepak Bola Tiga Naga. Di akademi yang berlokasi di Jalan Kutilang Sakti, Bima melatih di kelompok usia 15 dan U-17 ke atas.

Advertisement

“Kami juga memberlakukan sistem subsidi penuh buat pemain yang kami nilai bagus dan berprospek,” papar gelandang jangkat kelahiran Balikpapan, 23 Januari 1976 tersebut.

Menurut Bima, akademi yang didirikan oleh Rudi Sinaga pada 1 Mei 2005 ini, berlatih selama lima hari dalam sepekan. Sementara untuk pemain usia dini berlatih pada hari sabtu dan minggu.

“Saya satu visi dengan pak Rudi terkait pembinaan sepakbola usia muda, makanya saya dengan senang hati melatih di Tiga Naga,” jelas Bima.

Advertisement

Sebagai salah satu pesepak bola yang masuk dalam daftar terbanyak kedua memperkuat timnas senior yakni 58 kali, Bima telah merasakan asam garam berkarier di dunia sepak bola.

Namanya mulai dikenal publik saat menjadi kapten PSSI Primavera yang berguru di Italia pada 1994-1996. Usai menuntut ilmu di Negeri Pizza, Bima masuk dalam daftar pemain klub Swedia, Helsinborg IF selama semusim. Setelah itu, Pemain Terbaik Liga Indonesia 1999-2000 ini menghabiskan kariernya dengan membela sejumlah klub Tanah Air hingga saat ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif