Sport
Sabtu, 9 Januari 2021 - 08:00 WIB

Mengenal Lebih Dekat Capres-Cawapres Pasoepati, Prapto Koting-Sapta Oox

Chrisna Chaniscara  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prapto Koting (kiri) & Sapta Oox. (istimewa)

Solopos.com, SOLO – Prapto Koting-Sapta Oox (Prasaja) bisa dibilang pasangan yang paling “santai” dalam menghadapi kontestasi pemilihan pemimpin baru Pasoepati 2021-2023.

Sejak awal, mereka menolak ingar bingar dan cenderung “menyembunyikan” dukungan sebagai modal maju dalam Kongres VIII, Minggu (10/1/2021). “Kami tidak perlu deklarasi-deklarasian,” ujar Prapto, sesepuh Pasoepati yang kini menjadi anggota DPRD Karanganyar, saat berbincang dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Kisah Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Klaten, Terapkan Standar Tinggi Agar Tak Kecolongan

Bergerak dalam senyap, pasangan Prasaja mengagetkan warga Pasoepati dengan unggul jauh dalam jajak pendapat online di pollingkita.com. Dari 1.973 suara yang terhimpun hingga Kamis (7/1/2021), Prapto-Sapta mendapatkan 60% suara lebih. Adapun pasangan Agus Warsoep-Beto (Abe) dan Maryadi Gondrong-Agus Ismiyadi (Gas) masing-masing mendapatkan 31% dan 9%.

Meski bukan tolak ukur kemenangan saat kongres, polling tersebut sedikit banyak memotret popularitas Prasaja di suporter akar rumput. “Saya selalu coba dekat dengan korwil hingga suku-suku di Pasoepati, tak hanya saat pemilihan saja,” ujar Prapto kepada Solopos.com, Kamis.

Advertisement

Dukungan Arus Bawah

Dukungan arus bawah bisa menjadi modal Prapto Koting-Sapta Oox yang memang berniat memberdayakan suporter akar rumput jika terpilih. Prasaja memiliki tujuh program yang mereka namai “pitulungan” (bahasa Jawa dari pertolongan).

Program itu beberapa di antaranya menyasar pada tataran korwil hingga suku seperti melanjutkan KTA-nisasi, menggelar rapat kerja bersama usai kongres, serta mengadakan latihan dasar kepemimpinan untuk peningkatan SDM organisasi.

Tak kalah strategis, Prasaja mengusulkan kepala suku mendapatkan hak suara mulai kongres tahun 2023. Sejauh ini hanya korwil dan dubes yang punya hak suara.

Advertisement

25 Warga Terdampak Tol Jogja Solo Terima Ganti Untung, Ada yang Dapat Rp2,7 Miliar

“Ini penting agar rasa memiliki Pasoepati tumbuh dari bawah. Pemimpin atau calon pemimpin Pasoepati juga punya kewajiban sowan ke bawah, tidak hanya didekati saat jelang pemilihan saja,” ujar mantan Wapres Pasoepati 2008-2010 ini.

Cawapres Sapta Oox mengatakan terus menyolidkan dukungan sembilan korwil sebagai modal menuju kongres. “Mayoritas korwil di Solo mendukung kami. Semoga solid sampai pemilihan,” ujar sesepuh Pasoepati Aboncu itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif