SOLOPOS.COM - PSCS Cilacap (Indonesiansc)
Laga PSS melawan PSCS pada 19 April 2017 sebagai penanda dimulainya kompetisi
Harianjogja.com, SLEMAN—Inilah seteru paling alot bagi PSS di Grup 3, PSCS Cilacap. Kedua tim bertemu di final ISC B yang berakhir dengan kekalahan untuk Super Elang Jawa. Makin seru lagi, operator Liga 2 menjadikan laga PSS melawan PSCS pada 19 April 2017 sebagai penanda dimulainya kompetisi kasta kedua nasional itu.
Baca juga : MENGINTIP CALON LAWAN PSS (3) : Persibat Lawan Anyar, Persijap Terganggu Internal
Alhasil, laga di Stadion Maguwoharjo bisa menjadi tempat manis bagi PSS untuk balas dendam. Selain menuntaskan dendam kekalahan di final ISC B, kemenangan bisa memberikan tiga poin berarti untuk mengarungi Liga 2 selama semusim.
PSCS Cilacap
Bermarkas di Stadion Wijaya Kusuma, kekuatan PSCS tidak bisa dianggap remeh oleh lawan-lawannya di Grup 3. Dalam empat musim terakhir, prestasi dari tim besutan Gatot Barnowo ini cukup baik.
Berawal dari promosi ke Divisi Utama pada 2010, Laskar Nusakambangan ini mampu meraih peringkat pertama klasemen sementara grup di 2011. Taryono dan kawan-kawan pun mampu menembus ke babak delapan besar Divisi Utama pada 2014 dan menjadi juara ISC B 2016, seusai mengalahkan PSS di partai final.
Di sisi lain, pembentukan tim PSCS jelang kompetisi Liga 2 2017 kali ini sedikit terkendala karena diberlakukannya aturan pembatasan usia. Alhasil, Ugik Sugiyanto yang selama ini menjadi andalan PSCS di lini depan, baik dalam Piala Presiden maupun meraih juara ISC B, harus pensiun sebagai pemain.
Alhasil, pelatih Gatot Barnowo harus memutar otak dan mencari pemain pengganti untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Ugik. Namun, persiapan PSCS menghadapi Liga 2 kali ini terbilang cukup baik. Mereka telah menggelar Cilacap Cup dengan menggandeng tiga kontestan Liga 1.
Rekor pertemuan dengan PSS
PSS vs PSCS 3 – 4 (22/12/2016)
PSCS vs PSS 1-0 (14/3/2014)