SOLOPOS.COM - Verawaty Fajrin bersama Presiden Joko Widodo. (Twiter/@jokowi)

Solopos.com, SOLO-Semasa hidupnya Verawaty Fajrin telah sering mengharumkan nama Indonesia, simak profil sang legenda bulu tangkis Indonesia ini. Sebelum meninggal dunia, pebulu tangkis putri Indonesia ini mengidap kanker sejak Maret 2020 lalu.

Dalam perjalanannya, Verawaty sempat menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Persahabatan. Namun kondisinya tak kunjung membaik. Lalu, pebulu tangkis putri ini mendapat bantuan dari Kemenpora maupun Kemenkes yang kemudian memindahkannya ke Rumah Sakit Dharmais.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Pemerintah melalui Kemenpora telah memberikan bantuan di mana Verawaty  Fajrin masuk ke ruang VIP dan ditangani oleh spesialis kanker di Rumah Sakit Dharmais. Pengobatan Verawaty pun juga sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah seperti yang dikonfirmasi oleh Menpora, Zainudin Amali.

Mengutip laman Suara.com, Minggu (21/11/2021), Verawaty Fajrin lahir pada 1 Oktober 1957 dengan nama asli Verawaty Wiharjo. Nama belakang Fajrin ia ambil dari nama sang suami, Fajrin Biduin Aham, dan ia pakai setelah menjadi mualaf pada 1979.

Baca Juga: Primbon Jawa Sebut Pasangan Weton Ini Tidak Cocok Menikah, Percaya Lur?

Karier ibu satu anak ini di dunia bulu tangkis dimulai sejak 1977. Setelahnya, hampir setiap tahun ia mengikuti turnamen badminton skala internasional. Pada masanya, wanita ini merupakan pebulu tangkis terbaik yang dimiliki di kategori putri. Ia turun di berbagai nomor seperti tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.

Di tahun pertamanya di bulu tangkis, Verawaty Fajrin berhasil meraih dua titel bergengsi yakni Belanda Terbuka dan Denmark Terbuka kala turun di nomor ganda putri berpasangan dengan Imelda Wigoena.  Setelahnya, prestasi-prestasi lain silih berganti mampu ditorehkan pebulu tangkis putri ini  kendati di sektor ganda putri dan campuran, ia harus bergonta-ganti pasangan.

Prestasi tertinggi yang pernah dibuat Verawaty sendiri terjadi pada 1979 dan 1980 di mana ia mampu meraih gelar juara All England bersama Imelda Wigoena dan menjadi juara dunia pada ajang IBF World Championship 1980 saat turun di nomor tunggal putri.  Di final IBF World Championship 1980 yang berlangsung di Jakarta, pebulu tangkis putri ini mampu mengalahkan kompatriotnya, Ivana Lie.

Baca Juga: Kim Kardashian Punya Kekasih Baru, Ini Profilnya

Setelah menorehkan kesuksesan di kariernya, Verawaty sempat vakum dari dunia bulu tangkis sejak 1983 hingga 1985 dan kembali turun gunung pada 1986.
Di tahun terakhirnya sebagai pebulu tangkis, Verawaty membuat nama Indonesia harum kala menjadi kampiun di Sudirman Cup pada tahun 1989.

Verawaty Fajrin yang tergabung dalam skuat Indonesia bermaterikan pebulu tangkis papan atas seperti Susi Susanti, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Yanti Kusmiati, dan Eddy Kurniawan, mampu tampi cemerlang sepanjang turnamen yang berlangsung di Jakarta.  Pebulu tangkis putri  Indonesia ini dan kolega berhasil mengandaskan Inggris dengan skor 5-0 dan Korea Selatan dengan skor 4-0 sehingga menjadi kampiun di tanah sendiri.

Hingga saat ini, gelar Sudirman Cup 1989 menjadi satu-satunya gelar yang dimenangi Indonesia sepanjang sejarah turnamen tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya