SOLOPOS.COM - Teguh Bandiono (Hanifah Kusumastuti/JIBI/SOLOPOS)

Teguh Bandiono (Hanifah Kusumastuti/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Kota Solo kembali terancam kehilangan atlet panahan andalannya. Setelah Johan Prasetya yang resmi menyodorkan surat pengunduran diri, giliran Teguh Bandiono yang siap-siap angkat kaki dari Kota Bengawan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Teguh yang menjadi pemanah spesialisasi ronde trandisional tersebut merasa pengurus Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani) Solo tidak pernah memberi perhatian kepada atletnya. Pemberian insentif atlet dari KONI Solo, yakni Rp200.000 per bulan, juga dinilai kurang layak dan tidak mencerminkan penghargaan terhadap kerja keras atlet.

“Baru kalau mau ada kegiatan saja, ada perhatian. Tapi kalau tidak ada kegiatan, seperti menengok ke tempat latihan itu saja tidak pernah,” jelas Teguh saat dijumpai wartawan di sela-sela latihan di Lapangan Panahan Jagalan, Solo, Minggu (26/8/2012).

Tunggu Jawaban

Teguh pun mengklaim telah menyodorkan surat pengunduran diri ke Pengkot Perpani sejak tiga bulan lalu. Namun, niatnya untuk hengkang dari Solo dan memperkuat daerah lain masih belum mendapatkan persetujuan resmi dari Pengkot Perpani.

“Sebelum Porprov 2009, saya sempat ditawari Jepara untuk pindah ke daerahnya, dengan nilai transfer Rp25 juta. Tapi saya tolak mati-matian, karena saat itu saya sangat cinta Solo dan tetap ingin membela daerah ini. Meski saya sekarang ingin hengkang, tapi saya tidak pernah menyelesal atas keputusan saya waktu itu,” beber peraih medali emas di Porprov 2009 di nomor beregu tersebut.

Kini, Teguh menunggu jawaban secepatnya dari Perpani Solo maupun KONI Solo selaku pihak yang bisa mengeluarkan lisensi perpindahan atlet. Pasalnya, tidak lama lagi Pra-Porprov segera digelar.

Sementara Wakil Ketua Umum II KONI Solo, Gatot Sugihartono menegaskan pihaknya belum menerima surat pengunduran diri dari Teguh. Di sisi lain, Teguh sebenarnya tidak masuk dalam daftar atlet berprestasi yang dipersiapkan Solo ke Porprov 2013 di Banyumas.

“Sejak 2011 dia sudah tidak mendapat dana insentif. Beda dengan Johan yang menjadi atlet nasional, memang Johan masih berat kami lepaskan. Tapi kalau Teguh mau keluar dari Solo silahkan, tidak perlu persetujuan KONI karena dia pun sudah pernah membela daerah lain, seperti Karanganyar dan Wonogiri sebelum Porprov 2009 lalu”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya