SOLOPOS.COM - Pemain Juventus merayakan gol saat menjalani laga leg pertama perempat final Liga Europa melawan Sporting CP di Italia, Jumat (14/4/2023) dini hari WIB. (Twitter/@juventusfc).

Solopos.com, SOLO–Klub Liga Italia, Juventus, masih dihantui hukuman pengurangan poin. Si Nyonya Tua berpeluang mendapat hukuman pengurangan sembilan poin.

Jika hal itu terjadi, Juventus bisa terlempar dari zona Liga Champions musim depan. Hingga pekan ke-34, Juventus berada di peringkat dua klasemen Liga Italia Serie A dengan raihan 66 poin, terpaut 17 poin dari Napol yang sudah dipastikan menjadi Juara Liga Italia.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Poin Juventus akan menjadi 57 tergelincir ke posisi 10 besar jika hukuman pengurangan sembilan poin dijatuhkan dan final.

Sebelumnya, Juventus selamat dari hukuman pengurangan 15 poin atas kasus penggelembungan nilai transfer secara finansial yang dijatuhkan Pengadilan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).

Juventus kemudian mengajukan banding ke CONI pada awal Maret 2023. Banding mereka diterima jaksa CONI, Ugo Taucer, sebulan kemudian sehingga hukuman pengungrangan 15 poin yang dijatuhkan kepada Juventus tidak berlaku.

Meski begitu, Juventus masih menghadapi sidang baru. Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, Rabu (10/5/2023), Juventus masih menghadapi kasus dugaan pelanggaran aturan fair play dan sporting probity dalam sistem peradilah olahraga Italia. Sanksi pengurangan poin bisa dijatuhkan bila Juventus dinyatakan bersalah.

Bisa saja Juventus dijatuhu hukuman sesuai tuntutan awal jaksa FIGC yakni pengurangan sembilan poin. Putusan akan dijatuhkan pada akhir Mei 2023 mendatang.

Sebelumnya, dikutip dari Bisnis.com, Juventus menerima hukuman pengurangan poin sebesar 15 angka dari Pengadilan FIGC karena laporan keuangan yang tidak transparan.

Hukuman pengurangan poin di Liga Italia kepada Juventus ini diberikan akibat kasus pemalsuan nilai transfer dan keuntungan modal.

Pengurangan poin kepada Juventus di Liga Italia, berawal dari diterimanya tuntutan jaksa FIGC oleh Pengadilan Banding Federal yang membuka kembali sidang terhadap Juventus.

Jaksa FIGC, Giuseppe Chine, meminta persidangan dibuka kembali setelah adanya investigasi Prisma terkait praktik adanya dugaan pembayaran rahasia pemain yang disetujui pada awal pandemi Covid-19.

Akibatnya Pengadilan Banding Federal membuka kembali kasus tersebut dan menyelidiki kasus ini lebih dalam.

Juventus diselidiki karena masalah yang dikenal di Italia dengan istilah plusvalenza. Plusvalenza sejatinya adalah istilah akuntansi dalam bahasa Italia untuk mendeskripsikan laba hasil penjualan aset.

Plusvalenza secara khusus sering dipakai untuk menjelaskan selisih antara harga jual (yang lebih tinggi) dengan biaya dari sebuah aset tertentu.

La Vecchia Signora disebut merekayasa nilai transfer dan pembukuan finansial untuk mengakali aturan Financial Fair Play (FFP).

Contoh nyata ada pada transfer tukar guling Miralem Pjanic dan Arthur Melo pada 2020. Juventus menyebut transfer Pjanic ke Barcelona senilai 60 juta euro. Padahal dalam kenyataannya nilai transfer tak mencapai angka itu.

Proses hukum pun dimulai terhadap Juventus dan klub lain yang terlibat seperti Empoli, Pescara, Pisa, Sampdoria, Parma, Genoa, Pro Vercelli, dan Novara.

Sebelumnya Giuseppe Chine meminta pengurangan sembilan poin serta skorsing kepada para petinggi klub seperti Andrea Agnelli, Fabio Paratici, dan Federico Cherubini.

Namun, Pengadilan Federal akhirnya menjatuhkan hukuman kepada Juventus dengan pengurangan 15 poin di Liga Italia. Agnelli dan Arrivabene diskorsing dua tahun dari aktivitas sepak bola Italia, sedangkan Nedved menerima hukuman larangan delapan bulan.

Paratici yang kini bekerja di Tottenham Hotspur menerima larangan aktivitas di sepak bola Italia selama 30 bulan. Paratici bisa kehilangan posisinya di Tottenham karena hukuman ini akan diteruskan UEFA ke FIFA.

Cherubini yang menjadi Direktur Olahraga Juventus menerima hukuman 16 bulan dari aktivitas sepak bola. Atas hukuman itu Juventus mengajukan banding Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI) dan dikabulkan. Alhasil, hukuman pengurangan poin untuk Juventus dibatalkan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Apes! Juventus Dapat Pengurangan 15 Poin karena Pemalsuan Nilai Transfer

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya