Sport
Selasa, 27 Oktober 2015 - 00:25 WIB

MOTO GP 2015 : Hukuman untuk Rossi Undang Pro Kontra

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Moto GP 2015 Sepang Malaysia undang pro kontra terkait hukuman untuk The Doctor.

Solopos.com, SEPANG— Hukuman yang diterima Valentino Rossi yang mengakibatkan Marc Marquez terjatuh di GP Malaysia, Sirkuit Sepang, Minggu (25/10/2015), menuai pro-kontra.
Pembalap Yamaha itu disanksi penalti tiga poin serta harus start dari grid paling belakang di GP Valencia, Minggu (8/11/2015). Keputusan Race Direction ini menuai komentar dari banyak pihak.

Advertisement

Vice Presiden Honda, Shuhei Nakamoto, berpendapat hukuman yang diberikan kepada jagoan Yamaha itu terlalu kecil. Hal tersebut tak sebanding dengan kerugian yang dialami Marquez yang tak dapat poin lantaran gagal menyentuh garis finis.

“Jika para pembalap saling menghargai saat kecepatan tinggi seperti itu bisa menghibur fans. Saya pikir Valentino paham posisinya di balap motor ini. Jika dia bertindak seperti pembalap jalanan, itu tak bisa diterima,” kata Nakamoto, dilansir speedweek.com, Senin (26/10/2015).

Advertisement

“Jika para pembalap saling menghargai saat kecepatan tinggi seperti itu bisa menghibur fans. Saya pikir Valentino paham posisinya di balap motor ini. Jika dia bertindak seperti pembalap jalanan, itu tak bisa diterima,” kata Nakamoto, dilansir speedweek.com, Senin (26/10/2015).

Nakamoto menambahkan hal serupa sempat terjadi saat mendiang Marco Simoncelli bersinggungan dengan Dani Pedrosa di Le Mans, GP Prancis, musim 2011. Race Direction lalu menghukum Simoncelli dengan drive-through penalty. Menurutnya, sanksi penalti tiga poin sangat enteng bagi Valentino.

Mantan pembalap Moto GP, Casey Stoner, ikut angkat bicara. Menurutnya, hukuman yang dijatuhkan Race Direction kepada The Doctor terlalu ringan. Seharusnya pimpinan klasemen sementara Moto GP itu didiskualifikasi di GP Malaysia.

Advertisement

Mantan pembalap Ducati dan Honda itu berpendapat seharusnya direksi balapan dapat menganalisis lebih jauh sebelum mengambil keputusan. Menurutnya, ada perbedaan besar antara balap dengan ugal-ugalan dan berniat menjatuhkan seseorang.

Sementara itu, Yamaha secara resmi mengajukan banding atas hukuman yang dijatuhkan kepada kandidat juara dunia Moto GP tersebut. Yamaha mengklaim sanksi itu dirasa sangat berat karena salah satunya, The Doctor harus start dari posisi buncit di Valencia.

Pembalap berusia 36 tahun itu menolak tuduhan telah menendang Marc Marquez hingga terjatuh dan tidak bisa melanjutkan perlombaan di Sepang.

Advertisement

“Ini sangat jelas dari rekaman kamera di helikopter kalau saya tidak ingin mencelakai dia. Saya hanya ingin dia kehilangan waktu saja,” jelas Rossi. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Insiden Rossi vs Marquez saat balapan di Sepang, Malaysia. JIBI/Reuters

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif