SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Moto GP 2016 diwarnai dengan peraturan anyar yakni race direction yang tak bisa lagi menghukum pembalap.

Solopos.com, SEPANG – Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) menerapkan struktur anyar dalam Moto GP 2016 untuk mencegah kontroversi seperti yang terjadi pada Marc Marquez dan Valentino Rossi di Sirkuit Sepang, Malaysia, musim lalu, terulang kembali.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Berdasarkan hasil pertemuan di Jenewa, Jumat (5/2/2016), Komisi Grand Prix (GP) memutuskan menciptakan panel anyar dari tiga stewards yang independen dan tidak berhubungan dengan race direction. Panel itu bertugas menginvestigasi insiden dan menjatuhkan hukuman untuk pembalap. Tim panel bentukan FIM diisi oleh race director Moto GP saat ini, Mike Webb, serta dua orang staf FIM yang salah satunya akan bertugas secara permanen.

“Kami memutuskan memisah tugas dan kewajiban dari race direction dan wasit, yakni panel stewards. Kami ingin membiarkan race direction fokus mengatur balapan karena banyak kemungkinan dan masalah sulit yang harus diatasi. Kami ingin membiarkan mereka bebas mengatur balapan tapi tidak membebani mereka dengan tugas lain untuk menghukum pembalap karena itu membutuhkan waktu dan dedikasi khusus,” ujar Presiden FIM, Vito Ippolito, dilansir Motorsport.com, Sabtu (6/2/2016).

Dengan kebijakan anyar itu, FIM berharap dapat menghindari kontroversi dalam pengambilan keputusan saat terjadi insiden antar pembalap di lintasan. Seperti diketahui, konflik antara Marquez dan Rossi masih menuai kontroversi hingga saat ini. Rossi diganjar tiga poin penalti oleh Race Direction Moto GP karena dianggap menjatuhkan Marquez di GP Malaysia, November 2015 lalu.

Akibatnya, pembalap Yamaha itu harus memulai balapan seri terakhir di Valencia dari posisi paling belakang sehingga memberi peluang rekan satu timnya, Jorge Lorenzo, untuk menyegel gelar juara dunia. Selain membentuk panel stewards, FIM juga sedang mempertimbangkan perubahan dalam sistem poin penalti. Mereka ingin menjawab kritik dalam pemberian poin penalti untuk Rossi tahun lalu.

“Kami menggunakan sistem poin penalti dalam beberapa tahun terakhir, tapi sekarang sistem itu sedang kami diskusikan. Kami akan memiliki keputusan akhir apakah akan melanjutkan menggunakan sistem itu atau perlu mengubahnya,” jelas Ippolito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya