SOLOPOS.COM - Duo pembalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, bertekad bangkit di sirkuit Brno, Cheska. Ist/speedweek.com

Motogp 2016 diwarnai dengan tim Ducati yang membidik dua kemenangan.

Solopos.com, BOLOGNA — Ducati memasang target tinggi dalam kejuaraan Motogp musim 2016. Tim pabrikan asal Italia ini membidik minimal dua kemenangan di musim depan. Hal ini dirasa sangat realistis mengingat Ducati tampil impresif sepanjang musim 2015.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Ducati mencatat musim 2015 sebagai waktu terbaik sejak 2010. Dengan mengandalkan duet dua pembalap Italia, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, tim yang berbasis di Bologna, Italia, ini meraih delapan podium.

Meskipun demikian, Ducati belum berhasil mengakhiri paceklik kemenangan sejak Casey Stoner memenangi GP Australia, di Phillip Island, musim 2010. Target inilah yang jadi misi besar Dovizioso dan Iannone.

“Kami harus menang setidaknya dua seri. Kami nyaris menang di musim ini. Bagaimana pun kami memperoleh hasil balapan yang sangat bagus di tengah kompetisi yang sangat ketat. Kejuaraan ini berada di level tertinggi. Tak ada pilihan lain kecuali kami harus meningkatkan diri,” kata CEO Ducati, Claudio Domenicali, dilansir Motorsport.com, Senin (21/12/2015).

Keberadaan Iannone di atas motor Desmosedici bikin Ducati makin percaya diri. Meski baru semusim naik level dari satelit ke tim utama, Iannone justru lebih mentereng daripada Dovizioso. Pembalap berusia 26 tahun ini naik podium tiga kali, sekali merebut pole position, dan sekali fastest lap.

Sementara itu, Ducati mendapat kekuatan tambahan dengan comeback Stoner. Mantan pembalap asal Australia itu setuju bergabung lagi dengan Ducati dan menjalani lakon baru sebagai pembalap tes. Sejak pensiun di akhir musim 2012 lalu, Stoner sempat kembali ke Honda sebagai test rider.

Keberadaan Stoner ini jelas akan sangat menguntungkan Ducati. Stoner adalah pembalap terakhir yang mampu mempersembahkan gelar juara dunia bagi Ducati di musim 2010. Di samping itu, ia bisa memanfaatkan momentum ini untuk kembali ke trek balap dengan menggunakan wildcard.

“Casey punya segudang pengalaman. Dia tertarik akan proyek ini dan ingin mengaplikasikan pengetahuannya untuk memastikan pembalap kami mendapat motor terbaik. Tapi, soal wildcard kami belum ada rencana,” jelas Domenicali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya