Sport
Rabu, 23 Desember 2015 - 19:15 WIB

MOTOGP DI INDONESIA : Desain Ulang Sirkuit Sentul, Indonesia Butuh Rp14 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jorge Lorenzo di Sirkuit Sentul (Okezone)

Motogp di Indonesia rencananya akan diselenggarakan di Sirkuit Sentul.

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia rencananya akan menggunakan Sirkuit Sentul sebagai tempat penyelenggaraan Motogp musim 2017. Oleh karena itu Sentul pun perlu direnovasi dan didesain ulang agar layak dan sesuai dengan kriteria Sirkuit untuk ajang sekelas Motogp.

Advertisement

Pengelola Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto, untuk jasa menyewa kosultan desain sirkuit tersebut, Indonesia perlu mengeluarkan dana mencapai US$1 juta atau senilai Rp14 miliar. Desain Sirkuit Sentul itu berhubungan dengan masterplan yang menjadi syarat Indonesia untuk menggelar Motogp musim 2017.

Seperti diketahui, sejak resmi mengajukan diri jadi salah satu tuan rumah Motogp 2017, Indonesia sudah ditunggu tiga pekerjaan rumah yaitu penyediaan Letter of Intent (LOI), Keputusan Presiden (Keppres) sebagai payung hukum untuk lembaga kementerian terkait, dan masterplan.

Indonesia sudah melakukan penandatanganan LOI yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi beberapa waktu lalu di Sentul, Jawa Barat. Sementara untuk Keppres ditargetkan akan terbit akhir Desember nanti, berikut masterplan pada satu bulan berikutnya.

Advertisement

“Masterplan sudah hampir rampung, proses topografi juga sudah lengkap dan itu sudah diterima [Hermann] Tilke [perancang sejumlah sirkuit top saat ini],” kata Tinton seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (23/12/2015).

“Responsnya pun positif, tapi buntutnya yaitu kontrak desain harus sudah bisa diteken. Itu artinya saya harus bayar 1 juta dolar AS. Yang jelas harus secepatnya saya selesaikan. Tapi dengan adanya Keppres, tentu akan jadi pegangan saya,” lanjutnya.

Bukan cuma Dorna yang ingin agar masterplan segera tuntas. Kemenpora selaku ketua penyelenggara juga meminta agar masterplan agar segera dirampungkan minimal satu bulan setelah Keppres ditandatangani.

Advertisement

“Kami tidak ingin kejadian seperti Asian Games yang molor-molor. Kami sudah minta secara informal kepada Tinton untuk merampungkan masterplan paling lambat 1 bulan setelah Keppres ditandatangani,” sebut Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif