Sport
Selasa, 2 September 2014 - 04:25 WIB

MOTOGP INGGRIS 2014 : Kegagalan Rider Inggris di Silverstone

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SILVERSTONE— Berlabuhnya balapan MotoGP di daratan Inggris yang digelar di Sirkuit Silverstone, Minggu (1/9/2014), ternyata belum mampu dimaksimalkan sejumlah pembalap tuan rumah. Buktinya dari lima rider andalan Inggris, tak ada satu pun yang berhasil mengibarkan namanya di podium. Alih-alih berada di tiga besar, mereka bahkan tak masuk top 5.

Catatan terbaik direbut pembalap Honda Gresini, Scott Redding, yang finis di peringkat ke-10. Redding paling terdepan di antara para pembalap Inggris lainnya seperti Cal Crutchlow (12), Leon Camier (16), Michael Laverty (17), dan Bradley Smith (22). Meskipun demikian, pembalap 21 tahun itu kembali menjadi rider tercepat di kelas terbuka Honda.

Advertisement

Padahal runner up Moto2 2013 ini bertekad untuk mendapatkan motor pabrikan di musim depan. Redding tak ingin musim keduanya bertahan di kelas terbuka, maka dari itu, minimal ia mati-matian berjaya di kelas ini sekarang.

“Jika saya hanya finis kedua di kelas terbuka Honda, mereka tak akan memberi saya motor pabrikan. Tamatlah riwayat saya. Saya ingin menunjukkan perbedaan saya dengan pembalap lainnya,” tutur Redding, dilansir crash.net, Senin (1/9) WIB.

Advertisement

“Jika saya hanya finis kedua di kelas terbuka Honda, mereka tak akan memberi saya motor pabrikan. Tamatlah riwayat saya. Saya ingin menunjukkan perbedaan saya dengan pembalap lainnya,” tutur Redding, dilansir crash.net, Senin (1/9) WIB.

Dengan absennya juara dunia 2006, Nicky Hayden, Redding diuntungkan. Setidaknya dia membukukan waktu tercepat di kelas terbuka Honda dan lebih baik daripada Karel Abraham yang finis di urutan ke-13.

“Saya membuat kemajuan dengan meraih hasil apik di sesi latihan bebas. Ada perasaan bangga bisa membalap di rumah sendiri di hadapan fans. Di akhir balapan saya melambaikan tangan dan mereka menyambutnya dengan suara gemuruh,” imbuhnya.

Advertisement

Jika musim 2013 bersama Yamaha Tech 3 ia bisa bertengger di peringkat ketujuh, kali ini Cal harus berpuas diri dengan finis ke-12. Meskipun terlempar dari 10 besar, kekecewaan pembalap kelahiran Conventry, Inggris, ini terobati dengan dukungan besar yang diberikan fans.

Apalagi ini untuk kali pertama pembalap 28 tahun itu bisa menyelesaikan balapan di Silverstone. Sebab, di tahun-tahun sebelumnya balapannya selalu berakhir di ruang medis.

“Saya akhirnya bisa merampungkan balapan, meski hasilnya mengecewakan. Sebenarnya saya takut setiap kali ada di sini karena saya selalu gagal menyelesaikan racing. Semua karena kecelakaan. Maka dari itu, bisa membalap hingga akhir itu cukup,” jelasnya. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement

Dua pembalap MotoGP Marc Marques dan Jorge Lorenzo saat bersaing di sirkuit Silverstone. Ist/Rtr

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif