SOLOPOS.COM - Pembalap Yamaha MotoGP Rossi di depan Lorenzo dan Marquez saat balapan di San Marino. JIBI/Rtr/Max Rossi

MotoGP San Marino 2015 benar-benar berlangsung penuh emosi. Rossi yang salah strategi, Marquez yang juara dan Loeenzo yang celaka.

Solopos.com, MISANO— Valentino Rossi tak tahu apakah harus menangis atau justru bahagia setelah finis kelima di hadapan 92.315 fans yang memadati balapan kampung halaman di GP San Marino, Sirkuit Misano, Minggu (13/9/2015).

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Di satu sisi pembalap Yamaha ini gagal naik podium untuk kali pertama dalam kejuaraan Moto GP 2015. Di sisi lain, Rossi bersyukur karena ia sukses memperlebar jarak dari sang rekan, Jorge Lorenzo, yang tak bisa merampungkan perlombaan karena terjatuh.

Padahal publik ingin menyaksikan bagaimana duel sengit antarpembalap Yamaha yang sebelumnya hanya selisih 12 poin ini di Misano. Tapi, petaka yang dialami Lorenzo membikin jarak itu kini menjadi 23 poin. Gap ini jelas bikin pembalap berjuluk The Doctor itu sumringah lantaran ia makin kukuh di puncak klasemen sementara dengan torehan 247 poin.

Tapi, Rossi ingin menangis karena merasa gagal memberikan hadiah istimewa bagi fans yang memadati Misano. Apalagi ini merupakan balapan kandang yang hanya berjarak 10 km dari tempat ia dilahirkan di Tavullia, Italia.

“Ini memalukan karena terjadi di Misano. Tapi, demi bisa menang Anda harus mengambil semua risiko. Pembalap yang finis di depan saya tak punya beban. Marc sangat cepat. [Bradley] Smith bahkan tak mengganti ban. Itu sebuah perjudian. Sedangkan [Scott] Redding malah terjatuh di awal balapan,” papar Rossi, dilansir crash.net, Senin (14/9/2015).

Kesalahan strategi pergantian motor yang dilakukan Rossi serta apes yang dialami Lorenzo jadi berkah bagi Marc Marquez. Pembalap Honda itu memang berpeluang tipis untuk bisa kembali juara dunia. Namun, ia berhasil merusak pesta Yamaha dengan keluar sebagai pemenang di Misano.

Sedangkan di urutan kedua direbut jagoan Monster Yamaha Tech 3, Smith, yang berjudi dengan tak berganti motor untuk kali kedua. Sementara rider Marc VDS, Redding, seakan mendapat durian runtuh dengan naik podium ketiga.

Sementara itu, Lorenzo mengaku melakukan kesalahan teknis di Misano. Hal ini harus dibayar mahal oleh Spaniard juara dunia dua kali itu dengan gagal merampungkan balapan lantaran terjatuh di tikungan ke-15 lap ke-21 setelah ia kembali dari pit untuk berganti ban motor kali kedua.

“Mungkin Anda bisa menang jika masuk pit dan mengubah ban slick lebih awal. Tapi, jika jatuh di kondisi basah, Anda bisa kalah. Itulah kenapa saat mengetahui saya kedua, saya sedikit menunggu apa yang Valentino lakukan karena jika kami memasuki pit bersamaan, mungkin saya bisa lebih cepat dari dia. Jika saya masuk pit sebelum Valentino dan mulai hujan, saya bisa jatuh dan cedera. Dia mungkin menang dan saya kehilangan 25 poin,” jelas Lorenzo. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya