MU Masih Kalah Kaya dari Madrid & Barcelona

Ilustrasi. dokJIBI/SOLOPOS

LONDON—Manchester United masih menjadi klub terkaya di Liga Premier Inggris. Namun The Red Devils masih kalah kaya dari duo klub raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Menurut laporan yang dikeluarkan Deloitte melalui laporan tahunan pendapatan klub sepak bola Eropa yang bertajuk Football Money League 2013 menyebut tujuh dari 12 klub berpenghasilan tertinggi di dunia berbasis di Inggris, di mana juara Liga Premier Manchester City memasuki top 10 untuk kali pertama.

United berada di urutan ketiga dalam daftar klub terkaya kendati pendapatan mereka menurun tiga persen menjadi 320,3 juta poundsterling di 2011-2012 dari 331,4 juta poundsterling di tahun sebelumnya. Penurunan pendapatkan itu terutama karena faktor terdepak terlalu dini di Liga Champions dan kegagalan memenangi liga.

Juara Eropa Chelsea tetap berada di urutan kelima dengan pendapatan 261 juta poundsterling. Sementara City naik lima undakan ke urutan ketujuh berkat kenaikan pendapatan hingga 51 persen menjadi 231,1 juta poundsterling menyusul kesuksesannya memenangi Liga Premier musim lalu, partisipasi di Liga Champions dan kerja sama jangka panjang dengan Etihad Airways.

Arsenal berada di urutan keenam dan Liverpool bercokol di urutan sembilan meski klub Anfield itu tidak berpartisipasi di Liga Champions sejak musim 2009/2010. Kendati begitu klub-klub Inggris masih kalah kaya dari Real Madrid dan Barcelona. Madrid yang memuncaki daftar klub terkaya dalam delapan tahun beruntun mencatatkan pendapatan 414,7 juta poundsterling.

Rival klasik Madrid, Barcelona berada di urutan kedua dengan pendapatan 390,8 juta poundsterling. Raksasa Jerman, Bayern Munich, berada di urutan keempat. Sementara enam tim dalam daftar teratas klub terkaya dunia tidak berubah dalam lima tahun beruntun.

“Posisi enam besar yang tidak berubah menunjukkan fakta bahwa klub-klub itu memiliki basis fans terbesar dan berdampak para menguatnya pendapatan, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional,” ujar perwakilan Deloitte, Dan Jones, seperti dilansir Reuters, Kamis (24/1).