SOLOPOS.COM - Gregoria Mariska Tunjung (Istimewa/Tim Humas dan Media PP PBSI)

Solopos.com, JAKARTA–Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung akan mengalihkan fokusnya untuk pemulihan cedera lutut dan persiapan menjelang Asian Games Hangzhou 2022 yang digelar September-Oktober 2023. Itu setelah langkahnya terhenti di babak semifinal Hong Kong Open 2023 lantaran kalah dari wakil Jepang Akane Yamaguchi, Sabtu (16/9/2023).

“Semoga cedera lutut saya tidak semakin serius dan bisa terus membaik jelang Asian Games nanti. Sambil kembali latihan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di beberapa turnamen terakhir,” kata Gregoria melalui keterangan PBSI yang dikutip dari Antara.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Gregoria belakangan ini mengalami cedera pada lututnya. Namun, ia telah berkomitmen terus berjuang pada setiap turnamen yang ia ikuti, mengingat kini sudah merupakan periode Race to Olympics 2024.

“Saya memutuskan bersama pelatih untuk main di sini karena saya merasa saya masih bisa. Jadi karena sudah komitmen untuk turun jadi saya mau memberikan yang maksimal walau dengan kondisi lutut yang belum 100%,” imbuh Gregoria.

“Saya maksimalkan waktu latihan di China kemarin untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya berpikir di periode Race to Olympics ini penting juga setiap poin di setiap turnamen yang saya ikuti,” sambung pebulutangkis dari Wonogiri tersebut.

Saat melawaan Akane Yamaguchi, Gregoria kalah dalam drama rubber game 17-21, 25-23, 18-21. Gregoria yang turun sebagai unggulan lima itu menyebut terdapat beberapa hal yang ia soroti dari permainannya hari ini.

Ia yang sudah unggul di gim pertama, lawan dengan cepat mengubah pola lalu membuat Gregoria balik tertekan, dan ia tidak bisa keluar dari situasi itu.

“Saya sudah unggul empat poin tapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Ditambah saya terlalu lama fokus memikirkan lawan sedang mengejar padahal harusnya fokus saya adalah bagaimana untuk dapat poin lagi ketika lawan juga dapat poin,” ucap Gregoria.

“Di gim ketiga juga sama, saya hilang poin dengan sangat cepat di kedudukan 14-14 langsung 14-18. Itu menjadi kesalahan terbesar saya di pertandingan kali ini,” lanjut dia.

Gregoria memetik pelajaran untuk terus mempertahankan fokusnya dalam menghadapi lawan di poin-poin kritis. “Pelajaran buat saya untuk tidak mudah blank karena ketika melawan pemain-pemain level atas seperti Akane ini, bagaimana saya tidak boleh hanya memikirkan bagaimana bisa mendapat poin tapi juga bagaimana bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan sendiri,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya