SOLOPOS.COM - PSSI Solo akan menggelar Muscab. Sejumlah pihak ingin mencalonakan diri sebagai Ketua.

Muscab PSSI Solo yang akan digelar awal tahun 2015 membuat sejumlah pihak ingin ikut berpartisipasi meramaikan bursa ketua.

Solopos.com, SOLO — Kendati mendapatkan ganjalan dari berbagai pihak, Penasihat DPP Pasoepati, Langgeng Jatmiko, masih berburu peluang maju ke bursa calon Ketua Umum (Ketum) PSSI Solo.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Sejumlah spanduk dukungan kepada mantan Wakil Presiden (Wapres) Pasoepati itu mulai marak terpasang di beberapa sudut Kota Solo, beberapa hari terakhir. Besarnya dukungan dari kalangan suporter membuat Langgeng kian mantap meramaikan bursa pemilihan pemimpin badan otoritas sepak bola di Kota Bengawan itu.

“Saya juga kaget melihat spanduk-spanduk yang dipasang teman-teman grassroot Pasoepati itu. Kalau teman-teman ingin mengusung saya sebagai calon Ketum PSSI Solo maka saya siap maju,” ujar dia, saat dihubungi Espos, Selasa (30/12).

Akan tetapi, niat Pasoepati untuk mengusung Langgeng sebagai calon ketum tampaknya tidak akan berjalan mulus. Sebab, sebelumnya, salah seorang pengurus bidang organisasi PSSI Solo, Darmadi, menuturkan jabatan ketum hanya bisa diduduki oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, selaku ex officio.

Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan regulasi pemilihan ketum yang disampaikan Ketua Organizing Committee (OC) Muscab PSSI Solo Agung Budiharjo. Sesuai regulasi, kandidat ketum PSSI Solo bisa berasal dari kalangan manapun. Ketum dipilih oleh tim formatur yang dibentuk dalam muscab.

“Saya harap penyelenggaraan muscab bisa terbuka, tidak ada yang perlu ditutupi. Masyarakat juga perlu tahu mekanisme pemilihan ketum itu sebenarnya bagaimana? Jangan memberi informasi yang rancu seperti ini,” tutur Langgeng.

Untuk menuntut kejelasan, Langgeng akan memeriksa Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PSSI Solo terkait pemilihan ketum. Jika dalam AD/ART dan aturan regulasi tidak tercantum ketentuan ex officio untuk menjadi ketum, Pasoepati berpeluang meramaikan bursa calon ketum.

“Kalau muscab benar-benar dilaksanakan 11 Januari, DPP Pasoepati akan menggelar rapat secepatnya untuk menentukan langkah. Kami harus terlebih dulu aturan pemilihan ketum, setelah itu baru memutuskan apakah akan mengajukan calon dan siapa yang akan dicalonkan,” tutur Langgeng.

Langgeng bahkan telah menyusun visi dan misi jika pencalonannya dalam bursa Ketum PSSI Solo berjalan lancar. “Yang pasti, saya ingin memperbaiki manajemen Persis. Sudah saatnya Persis memiliki PT [badan hukum] yang jelas. Setelah ada PT, kemudian kami harus membentuk manajemen anyar dan menyusun tim yang kuat,” jelas dia.

Sedikitnya, terdapat dua nama kandidat ketum yang mencuat belakangan ini. Selain Langgeng, Manajer klub internal UNSA ASMI Rio Arya Surendra juga disebut-sebut tengah bersiap-siap mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI Solo.

Seperti halnya dengan Langgeng, Rio pun mempertanyakan persyaratan jabatan ex officio untuk menduduki posisi Ketum PSSI Solo. “Tidak ada AD/ART PSSI Kota Solo yang menyatakan ketum harus dijabat kepala daerah. Kalau ada tolong tunjukkan ke saya, pasal berapa dan bunyinya seperti apa?” cecar dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya