SOLOPOS.COM - San Antonio Spurs (Reuters)

NBA 2015/2016 menyajikan kemenangan San Antonio Spurs atas Philadelphia 76ers.

Solopos.com, PHILADELPHIA — Bertandang ke markas Philadelphia 76ers di Wells Fargo Center, San Antonio Spurs tak diperkuat sejumlah pemain bintang. Meskipun demikian, Spurs masih terlalu tangguh bagi tuan rumah. Tim tamu pun menang dengan skor telak, 119-68, Selasa (8/12/2015) WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Spurs bertamu ke Philadelphia tanpa menurunkan Tim Duncan, Manu Ginobili, dan Kawhi Leonard. Pelatih Spurs, Gregg Popovich, memang sengaja melakukan ini agar Duncan dan Ginobili bisa beristirahat. Sementara Leonard tak main karena sakit.

Popovich lalu membebankan tanggung jawab itu kepada penggawa anyar, LeMarcus Aldridge. Mantan bintang Portland Trail Blazers itu melaksanakan tugas dengan baik lewat torehan 26 poin dan sembilan rebound, diikuti Tony Parker yang mencetak 12 poin.

“Saya tahu betapa berat ini bagi Brown [Brett Brown, pelatih Sixers]. Tapi, inilah pertandingan,” papar Popovich, dilansir Sports.yahoo.com, Selasa.

Tanpa kehadiran tiga bintang itu saja Sixers sudah kalah telak. Publik tak mampu membayangkan seandainya Ginobili, Duncan, dan Leonard, turun di lapangan. Kekalahan ini kian membenamkan Sixers yang baru menang sekali dalam 22 game di musim ini.

Bagaimana pun skuat Sixers kalah jauh daripada Spurs. Spurs yang merupakan tim juara NBA 2013/2014 dipenuhi pemain bintang dan senior, sementara tuan rumah hampir hanya diperkuat sederet pebasket muda minim pengalaman.

“Di liga ini Anda tak bisa sekadar memiliki pemain muda, tapi Anda juga butuh veteran. Saya merasa buruk untuk Brownie,” kata Parker.

Sixers kalah untuk kali ke-21 setelah hanya beberapa jam Jerry Colangelo ditunjuk sebagai chairman tim dan penasihat. Sebelumnya, Colangelo merupakan chairman timnas basket Amerika Serikat.

Di samping itu, kalah dengan selisih 51 poin dari Spurs termasuk yang terburuk kelima sepanjang sejarah tim. Kekalahan terbesar Sixers terjadi saat dibungkam Sacramento Kings, 154-98, pada 2 Januari 1993. Selisih poin ini mencapai 56.

“Saya tahu ini benar-benar memalukan,” jelas Brown.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya