SOLOPOS.COM - Manajer Newcastle, Alan Pardew, saat memberi instruksi timnya pada laga melawan Manchester City di Etihad Stadium, Selasa (20/8/2013) dini hari WIB. Pardew mengaku geram dengan sikap Arsenal yang mengajukan tawaran terhadap gelandangnya, Yohan Cabaye. JIBI/Solopos/Reuters/Darren Staples
Solopos.com, NEWCASTLE – Manajer Newcastle, Alan Pardew, mengaku bangga dengan karakter yang ditunjukkan skuatnya saat menjamu Liverpool di St James Park, Sabtu (19/10/2013). Meski tampil dengan 10 pemain, The Magpies, julukan Newcastle, mampu menahan imbang Liverpool 2-2.
Newcastle unggul lebih dulu lewat tendangan jarak jauh Yohan Cabaye di menit ke-22. Namun, tendangan penalti Steven Gerrard di menit ke-42 mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Liverpool dihadiahi penalti setelah Mapou Yanga-Mbiwa melanggar Louis Suarez di kotak terlarang. Tak hanya dijatuhi penalti, Newcastle juga harus kehilangan Yanga-Mbiwa karena dikartu merah.
Namun, kendati bermain 10 pemain, Newcastle mampu kembali unggul lebih dulu lewat Paul Dummet di menit ke-57. Sayangnya, keunggulan tak mampu dijaga The Magpies hingga usai setelah Daniel Sturridge menyamakan kedudukan di menit ke-72.
Pardew mengaku kecewa dengan keputusan wasit yang memberi kartu merah kepada Yanga-Mbiwa. Ia mengklaim, seandainya skuatnya lengkap, bukan tak mungkin mampu mempertahankan keunggulan hingga usai.
“Saya sangat kecewa kami tak bermain 11 pemain hingga 90 menit,” ujar Pardew seusai pertandingan, dilansir Soccerway.”Saya rasa kami pantas mendapat poin lebih dari satu.”
“Liverpool tim yang hebat dan kami mengimbangi mereka, kami mendapatkan gold an itu pertanda baik untuk pertandingan yang menarik.”
“Mapou pikir dia [Suarez] telah offside dan sayangnya, kami mendapatkannya diusir keluar. Kami kemudian menunjukkan sisi lain, yakni ketahanan dan karakter, yang menjadi pertanyaan kepada kami sepanjang musim lalu. Tapi kami menunjukkan tim ini dan saya sangat bangga sepanjang hari ini.”