SOLOPOS.COM - Lionel Messi (kiri) bersama tandem barunya di Barcelona musim depan, Neymar. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Lionel Messi (kiri) bersama tandem barunya di Barcelona musim depan, Neymar. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

BARCELONA – Masuknya Neymar diprediksi akan menambah daya gedor Barcelona lebih ampuh musim depan. Bersama pemain terbaik dunia empat kali, Lionel Messi, duet Neymar-Messi akan menjadi senjata yang ampuh bagi Barcelona.

Setidaknya hal itulah yang menjadi prediksi para pencinta sepak bola terkait kekuatan Barcelona musim depan. Namun, prediksi ini jauh bertolak belakang dengan pemikiran mantan pemain, pelatih dan presiden kehormatan Barcelona, Johan Cruyff. Pria asal Belanda ini justru berpikir setelah memiliki Neymar, sebaiknya Barcelona segera memikirkan rencana untuk menjual Messi.

Barca baru saja mendapatkan Neymar dari Santos. Bintang muda Santos ini dibeli klub Catalan itu dengan banderol 57 juta euro atau senilai Rp743 miliar.

Menurut Cruyff penandatanganan Neymar adalah langkah yang sangat berisiko dan dirinya mengaku tak akan melakukannya.

“Itu bisa [menciptakan kecemburuan],” jelas Cruyff dalam wawancaranya dengan Marca, Selasa (25/6/2013).

“Itu seperti dengan tendangan bebas. Neymar mengambil tendangan bebas yang hebat. Dan Messi menunjukkan hal yang sama di Barcelona. Mulai sekaran, siapa yang akan mengambilnya [tendangan bebas].”

“Atau fakta bahwa Neymar dan Bercelona adalah dengan Nike, sementara Leo dengan Adidas. Ini merupakan situasi yang bisa menimbulkan masalah.”

“Dengan adanya Neymar, saya kemungkinan memiliki rencana menjual Messi, dan beberapa di antaranya akan setuju dengan hal itu, sementara lainnya jelas tidak.”

“Anda berbicara tentang tim, pemainnya, hal-hal di sekitarnya… Ada terlalu banyak hal yang dipertaruhkan.”

“Itulah kenapa sangat sulitnya mengeloloa sebuah tim yang diisi skuat papan atas, sangat sedikit orang yang mampu melakukan hal ini.”

“Jika mereka bisa bekerja sama dengan baik maka tak diragukan lagi akan menjadi sesuatu yang tangguh. Kami akan menunggu dan melihatnya. Itu akan berubah menjadi baik atau buruk. Itulah risikonya. Saya tak akan menandatangani Neymar.”

Dalam kesempatan itu, Cruyff juga ditanya apakah Neymar akan memiliki pengalaman serupa dengan yang dialami Samuel Eto’o dan Zlatan Ibrahimovic saat bermain bersama Messi.

“Seperti yang Anda katakana, Messi nampaknya adalah seorang diktaktor. Saat Anda memiliki kemungkinan menjadi yang terbaik dalam setiap pertandingan, Anda juga harus menjadi sedikit diktaktor karena Anda taj hanya bermain untuk tim tapi juga untuk menjadi nomor satu dan juga demi prestise,” beber Cruyff.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya