Sport
Selasa, 16 Oktober 2012 - 17:08 WIB

Olok-olok Kiper Jepang, Host TV Prancis Dihujat

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Eiji Kawashima. JIBI/SOLOPOS/Reuters

Niat ingin bercanda,justru membawa pembawa acara televisi Prancis, Laurent Ruquier, tersandung masalah. Ruquier terkena semprot pemerintah Jepang akibat gurauannya yang melibatkan kiper Jepang, Eiji Kawashima.

Advertisement

Kejadian ini bermula saat Kawashima tampil moncer saat menjalani laga persahabatan kontra Prancis, Sabtu (13/10) dini hari WIB. Akibat penampilannya yang mengkilap, Prancis gagal menyamakan kedudukan dan harus menerima kekalahan 0-1 atas Jepang di depan publiknya.

Kinerja Kawashima tentunya mengundang decak kagum. Tak hanya publik Jepang, namun sebagian besar masyarakat Prancis pun memberi apresiasi, tak terkecuali Ruquier.

Dalam sebuah acara televisi yang dibawakan Ruquier menunjukkan gambar Kawashima yang telah dimodifikasi dengan berlengan empat sambil mengucapkan gurauan, “Dampak Fukushima”.

Advertisement

Gurauan Ruquier ini memang mendapat respon positif dengan tepuk tangan dan gelak canda dari para pengunjung di studio. Namun, tidak bagi masyarakat Jepang yang mengalami krisis nuklir di Fukushima, tahun lalu.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Osamu Fujimura, Selasa (16/10), mengeluarkan pernyataan terkait gurauan Ruquier. Fujimura dengan tegas mengatakan tragedi krisis nuklir Fukushima ‘tak pantas’ dibuat sebagai lelucon.

Fujimura mengaku telah meminta Kedutaan Jepang di Prancis mengirim surat teguran dan protes kepada stasiun televisi France 2. Surat itu mengatakan, komentar Ruquier menyakiti perasaan orang-orang yang terkena bencana dan menghambat proses rekonstruksi.

Advertisement

Bencana nuklir di Fukushima dipicu gempa berkekuatan 9.0 skala Richter dan tsunami pada Maret 2011 lalu. Lebih dari 15.000 orang meninggal akibat bencana ini dan hampir 3.000 orang masih belum ditemukan.

Menteri Pendidikan Jepang, Makiko Tanaka, mengaku geli dengan gurauan Ruquier. “Jika itu benar, maka itu adalah prilaku seorang yang tak punya sensitifitas. Banyak yang terluka dalam krisis nuklir dan saya tak tahu bagaimana itu bisa menjadi olok-olokan,” tutur Tanaka di Reuters, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif