SOLOPOS.COM - Puluhan anak penyandang disabilitas mengikuti talent scouting yang digelar NPCI Wonogiri di daerah tersebut, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Wahyudi).

Solopos.com, SOLONational Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Wonogiri akan membina 25 anak penyandang disabilitas yang dipilih melalui seleksi pemanduan bakat atau talent scouting di daerah setempat, beberapa waktu lalu.

Kegiatan itu didukung NPCI Jawa Tengah dan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Sekretaris NPCI Wonogiri, Wahyudi, kepada Solopos.com, Senin (17/7/2023), menyampaikan kegiatan talent scouting diikuti 50 anak dari sembilan sekolah luar biasa (SLB) dan beberapa siswa dari SD-SMA inklusi.

Mereka terdiri atas disabilitas netra, grahita, dan daksa. Anak-anak berkebutuhan khusus itu disaring sesuai kemampuan masing.

Mereka mampu bermain olahraga tenis meja, bulu tangkis/badminton, atletik, catur, boccia, dan tenis lapangan.

“Hasilnya ada 25 anak yang terpilih untuk dibina NPCI Wonogiri agar ke depan mereka menjadi atlet berprestasi,” kata Wahyudi yang juga atlet tolak peluru disabilitas itu.

Dia melanjutkan talent scouting adalah salah satu program NPCI Wonogiri untuk mencari talenta muda di bidang olahraga disabilitasi guna regenerasi atlet NPCI Wonogiri.

Kegiatan ini juga bagian dari sosialisasi kepada masyarakat yang memiliki anak penyandang disabilitas yang memiliki minat dan bakat olahraga dapat dibina untuk menjadi atlet.

“NPCI Wonogiri bertugas membina anak-anak bertalenta agar ke depan menjadi atlet berprestasi,” imbuh Wahyudi.

Dia berharap pemerintah mendukung program NPCI Wonogiri dengan memberi anggaran agar pembinaan atlet muda potensial di Wonogiri berjalan optimal.

Wahyudi mengungkapkan Wonogiri memiliki cukup banyak atlet penyandang disabilitas yang berprestasi di level nasional hingga internasional.

“Ada satu atlet disabilitas yang dipanggil untuk mengikuti pelatnas [pelatihan nasional] sebagai persiapan menghadapi Asian Para Games yang digelar tahun ini  di Hangzhou [China], namanya Abdul Karim,” ucap Wahyudi.

Sebelumnya terdapat sejumlah atlet disabilitas dari Wonogiri yang berprestasi di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 di Papua.

Mereka meliputi Wahyudi warga Kecamatan Slogohimo menyabet medali perak di nomor tolak peluru kelas F.55 dan
Sutadi warga Kecamatan Sidoharjo meraih medali perak di nomor tenis meja beregu putra open serta meraih medali perunggu di nomor tenis meja tunggal putra.

Selain itu Arif Wirawan warga Kecamatan Sidoharjo menyabet medali perunggu di nomor panahan kelas W.2 dan Taufiq Abdul Karim meraih medali perunggu di nomor blind judo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya