Sport
Minggu, 15 Agustus 2021 - 04:42 WIB

Nunggak Utang Rp2,3 Miliar, Persis Solo: Itu Tanggungan Manajemen Lama

Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penggawa Persis Solo musim 2020 berlatih di Stadion Mini Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Oktober 2020. Sejumlah pemain Persis musim lalu menggugat manajemen klub atas gaji yang belum dibayarkan. (dok)

Solopos.com, SOLO—Manajemen baru Persis Solo menyatakan tunggakan utang terhadap tujuh pemain pada musim kompetisi 2020/2021 merupakan tanggungan dari manajemen lama. Meski demikian, manajemen baru Persis Solo akan membantu memfasilitasi pemenuhan tunggakan gaji yang menjadi tanggungan manajemen lama.

Hal itu merupakan respons manajemen Persis Solo atas gugatan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) terkait tunggakan gaji tujuh pemain musim lalu senilai Rp2.332.900.000. Manajemen lawas Persis Solo rata-rata belum menunaikan kewajiban mereka pada pemain tersebut medio Juli-Desember 2020 atau enam bulan.

Advertisement

Seperti diketahui pada 20 Maret 2021 silam PT Persis Solo Saestu (PSS) diakuisisi oleh pemilik baru, yaitu Kaesang Pangarep, Erick Thohir, dan Kevin Nugroho. Pada proses pemindahan kepemilikan klub, ada pasal perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Baca Juga: Takut Pagebluk, Warga Plumbon Karanganyar Nekat Gelar Sedekah Bumi saat PPKM Level 4

Advertisement

Baca Juga: Takut Pagebluk, Warga Plumbon Karanganyar Nekat Gelar Sedekah Bumi saat PPKM Level 4

Kesepakatan tersebut menyatakan segala bentuk tanggungan dan tunggakan yang belum dibayarkan oleh manajamen Persis Solo sebelumnya menjadi tanggung jawab yang akan diselesaikan oleh Vijaya Fitriyasa.

Pada proses akusisi tersebut, Vijaya Fitriyasa juga tidak memberikan dokumen pendukung berupa kontrak pemain dan financial statement, terkait tunggakan gaji pemain Persis Solo pada 2020. Sehingga, pemilik baru berasumsi kewajiban sudah diselesaikan oleh manajemen lama di bawah kepemimpinan Vijaya Fitriyasa.
Namun, manajemen baru PT Persis Solo Saestu tetap bertanggung jawab untuk memfasilitasi para penggawa Persis 2020/2021 guna mendapatkan haknya. Sebagai bukti, pada 8 Juli 2021 lalu manajemen Persis Solo melakukan mediasi dengan beberapa pemain Persis 2020/2021.

Advertisement

 

Kehilangan Kontak

“Mediasi dilakukan untuk mencari solusi agar dapat membantu dan memfasilitasi pemenuhan tunggakan gaji yang dimiliki oleh manajemen Vijaya Fitriyasa,”  sebut pernyataan Persis Solo dalam rilis Sabtu (14/8/2021).

Pada proses mediasi tersebut, para pemain Persis 2020/2021 menyampaikan kehilangan kontak dan kesulitan menghubungi perwakilan manajemen Persis Solo terdahulu, termasuk Vijaya Fitriyasa. Sehingga mereka menghubungi manajemen Persis Solo saat ini untuk mengakomodasi pemenuhan hak mereka.

Advertisement

Langkah selanjutnya, Persis Solo akan berkomunikasi dengan penggawa Persis 2020/2021 dan Vijaya Fitriyasa. Hal itu untuk membantu mempercepat proses pemenuhan hak atas tunggakan gaji yang dimiliki oleh manajemen terdahulu.

Baca Juga: Hari Ini, BOR di Sragen Turun tapi Kasus Kematian 25 Orang /Hari

“Diperlukan kerja sama dari pemain Persis 2020/2021 dan iktikad dari manajemen PT Persis Solo Saestu terdahulu. Agar bisa menyelesaikan masalah tunggakan gaji ini karena harus melalui birokrasi dan legalitas yang sudah disepakati oleh pihak-pihak terkait.”

Advertisement

Media Officer Persis, Bryan Barcelona, mengaku belum menerima surat resmi dari APPI maupun National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia terkait gugatan tujuh pemain Persis musim lalu. Namun pihaknya mengaku sudah mengetahui problem gaji yang muncul saat tim dikelola Vijaya Fitriyasa.

“Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan mediasi dengan pemain terkait kewajiban yang belum dituntaskan oleh manajemen lama. Kami komitmen menjembatani agar mereka bisa mendapatkan haknya,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (13/8/2021).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif