Sport
Sabtu, 12 November 2022 - 21:23 WIB

Olahraga Asal Taiwan Woodball Dipertandingkan pada Porprov Jateng 2023

Adhik Kurniawan  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Olahraga asal Taiwan, woodball dipertandingkan dalam Porprov Jateng tahun 2023 mendatang. (Solopos.com/Dok IWbA Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah mencatat ada sekitar 57 cabang olahraga (cabor) dengan 872 nomor yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng pada 9-16 September 2023 mendatang.

Dari sekian banyak cabor yang dipertandingkan tahun depan itu terdapat olahraga asal Taiwan bernama woodball yang turut berpartisipasi.

Advertisement

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Indonesia Woodball Asosiasi (IWbA) Jateng, Ardhana Arifianto, mengatakan meski berasal dari Taiwan namun woodball mulai masuk ke Indonesia tahun 2005 silam.

Bahkan, sejumlah atlet woodball telah berhasil menorehkan prestasi moncer tatkala tampil pada berbagai kejuaraan bertaraf internasional.

Advertisement

Bahkan, sejumlah atlet woodball telah berhasil menorehkan prestasi moncer tatkala tampil pada berbagai kejuaraan bertaraf internasional.

Baca Juga: PORDA DIY XIV 2017 : Sleman Masih Memimpin, Kulonprogo Geser Gunungkidul

“Malahan ada yang dapat juara umum. Ada atlet woodball binaan kita yang jadi juara dunia juga. Setingkat nasional kita ikut Pra PON di Papua. Untuk tahun 2023 kita dipastikan ikut PON Aceh. Makanya olahraga ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat umum,” kata Ardhana ketika ditemui, Jumat (11/11/2022).

Advertisement

Pasalnya, selain Porprov Jateng pada September 2023, para atlet woodball asal Jateng juga sedang mempersiapkan diri mengikuti PON Aceh di tahun yang sama.

Baca Juga: Peduli Lansia, UKSW Gelar Perempuan Hebat di Usia Indah

“Agar punya persiapan yang matang, para atlet woodball juga ikut berpartisipasi dalam ajang Pra Porprov Jateng yang dihelat selama empat hari mulai 3-6 November 2022 di Tlatar Kabupaten Boyolali. Nanti dalam Pra Porprov itu, untuk cabor woodball ada 214 atlet dari 15 kabupaten/kota yang berlaga di Tlatar Boyolali. Jumlah ofisialnya 28 orang,” ujar dia.

Advertisement

Ketika bertanding para atlet berpartisipasi dalam 14 nomor. Kategorinya ada dua, yakni kelas junior untuk usia di bawah 12 tahun dan senior untuk usia 13 tahun ke atas.

“Jumlah medalinya 112 keping. Dan juara umumnya Kota Semarang yang bisa mengoleksi 13 medali, enam emas, lima perak dan dua perunggu. Peringkat kedua diduduki kontingen Grobogan disusul Kudus, tuan rumah Boyolali dan Pekalongan yang masuk lima besar,” sambung dia.

Baca Juga: Bangkit! Pengurus Pengkot Pordasi Solo Resmi Dilantik

Advertisement

Ardhana menambahkan, ajang Pra Porprov menjadi momentum yang penting bagi pengurus woodball Jateng.

Sebab, dengan adanya penyelenggaraan kegiatan tersebut bisa mencari atlet unggulan yang bakal dibawa dalam Porprov Jateng pada September tahun depan.

“Acaranya sudah selesai, lancar, kita tinggal rapat internal untuk menentukan kabupaten/kota yang lolos sesuai kuotanya. Hasilnya akan dipilih untuk mewakili tampil di Porprov di Pati Raya tahun depan,” imbuh dia.

Baca Juga: Duel Livoli Divisi Utama 2022 Digelar di Sritex Arena Solo, Ini Jadwalnya

Kendati menjadi momentum penting, Ardhana mengaku masih banyak tantangan saat memoles para atlet woodball agar menjadi seorang juara.

Pasalnya, woodball yang cara mainnya mirip golf memang kalah populer dengan olahraga lainnya layaknya sepakbola atau bulutangkis.

“Maka tentunya kita butuh support dari Pak Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo) untuk meningkatkan minat warga menggeluti woodball. Karena dari segi biaya, woodball jenis olahraga yang bisa dimainkan segala umur. Baik tua muda sampai anak kecil sering ikut latihan yang kita adakan di Lapangan Tembak di Tembalang. Jadi memang butuh totalitas, dukungan moril yang besar dari Pemprov dan Pemda untuk menorehkan prestasi untuk cabor woodball,” tutup dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif