Sport
Jumat, 5 Agustus 2016 - 02:30 WIB

OLIMPIADE 2016 : Belajar dari Olimipade Sebelumnya, Tontowi Ingin Juara di Rio

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tontowi-Liliyana (Badmintonindonesia.org)

Olimpiade 2016 diwarnai dengan Tontowi Ahmad yang ingin juara.

Solopos.com, SOLO – Tontowi Ahmad sudah banyak belajar dari Olimpiade 2012 di London. Dia pun kini membidik juara di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro bersama pasangannya, Liliyana Natsir.

Advertisement

Di Olimpiade 2012, Tontowi/Liliyana menjadi harapan satu-satunya Indonesia meraih emas di cabang bulu tangkis. Pasangan ganda campuran terbaik Tanah Air itu berhasil menembus babak semifinal. Namun di empat besar mereka dihentikan pasangan Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin.

Mereka pun kembali kalah di laga perebutan juara ketiga menghadapi pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Padahal saat itu, Tontowi/Liliyana memiliki rekor yang cukup bagus melawan Nielsen/Pedersen.

“Saat itu kami memang berandai-andai banget, terlalu menggebu-gebu mau dapat emas. Kami menjadi harapan satu-satunya, masuk semifinal sendirian. Karena terlalu berharap, saat kalah di semifinal itu kami langsung down, padahal kami punya tugas lagi di perebutan perunggu,” kata Tontowi, dikutip dari Badmintonindonesia.org, Kamis (4/8/2016).

Advertisement

“Kami seharusnya fokus di satu demi satu pertandingan, dan kalau sudah kalah di semifinal, kami harus bisa fokus untuk pertandingan selanjutnya. Tetapi kami malah tidak bisa tampil baik di perebutan perunggu, padahal rekor kami melawan Nielsen/Pedersen lumayan bagus,” sambungnya.

Kini, Tontowi pun mengaku sudah banyak belajar dari pengalaman di Olimpiade 2012. Tontowi pun berharap bisa mewujudkan impiannya untuk meraih medali emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

“Kondisi sekarang memang lebih baik, kita punya beberapa andalan, ini cukup berpengaruh juga. Saya merasa termotivasi, tidak mau kalah sama yang lain, ingin yang terbaik,” ujar Tontowi.

Advertisement

“Persiapan tahun ini sudah bagus, apalagi dengan adanya karantina di Kudus, sangat membantu untuk menyegarkan pikiran,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif