SOLOPOS.COM - Olimpiade 2016 (Reuters)

Olimpiade 2016 diwarnai dengan medali emas yang digunakan memiliki berat hampir 1 kg.

Solopos.com, RIO DE JANEIRO – Medali Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, yang bakal diperebutkan 10.500 atlet dari seluruh dunia akan jadi medali yang paling lebar sepanjang sejarah Olimpiade. Berdiameter 8,5 cm dan tebal 6 milimeter, medali untuk emas ini memiliki berat hampir 1 kilogram.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Dilansir Cnn.com, Jumat (5/8/2016), pembuat medali ini diserahkan pada sebuah tim yang beranggotakan sekitar 100 orang. Mereka bekerja di pabrik koin Brazilian Mint. Mereka membuat setidaknya 5.000 medali untuk  event olah raga terbesar di dunia ini.

“Melihat medali tersebut di atas podium, saya akan tahu saya yang membuatnya. Rasanya seperti saya yang mendapat penghargaan,” kata seorang pemahat medali Olimpiade 2016, Nelson Neto Carneiro.

Selama 41 tahun hidupnya, Nelson telah membuat banyak medali di Brazilian Mint. Namun, ia mengaku memahat medali Olimpiade merupakan proyek paling menarik. Cetakan desain dibuat menggunakan komputer. Setelah itu, Nelson akan memahatnya secara manual menggunakan peralatan ukir dan pahat.

“Melakukannya dengan tangan memang membutuhkan waktu dua pekan. Tetapi, hal tersebut membuat saya bisa mengontrol desain sepenuhnya,” imbuhnya.

Cetakan ukiran tangan tersebut akan dipindai ke komputer. Benda itu akan dipotong menggunakan outer CNC atau mesin pemotong yang dikendalikan komputer untuk membuat sketsa pada logam. Sebelum dikirim ke pabrik, cetakan logam tersebut akan periksa terlebih dahulu kualitasnya menggunakan sebuah mikroskop.

Sesampainya di pabrik, para pekerja akan menggunakan mesin press seberat 550 ton untuk mencetak bentuk bulat medali. Selanjutnya, medali itu melalui proses “mandi emas” untuk membuatnya menjadi medali emas Olimpiade Rio 2016. Emas yang dilapiskan medali itu bercampur dengan perak. Komposisinya adalah 494 gram perak dan 6 gram emas. Jika diuangkan, nilainya mencapai US$ 587 atau setara dengan Rp7,5 juta.

Kali terakhir medali yang terbuat dari emas murni diberikan pada Olimpiade 1912 di Stockholm, Swedia. Meskipun demikian, nilai medali paling mahal masih dipegang medali produksi Olimpiade 2012 di London, Inggris. Medali emas 2012 itu seharga US$ 651 atau Rp8,5 juta.

Komposisi Medali Olimpiade 2016

Emas: 1,34% emas, 92,5% perak, dan 6,16% tembaga

Perak: 92,5% perak, 7,5% tembaga

Perunggu: 97% tembaga, 2,5% seng, dan 0,5% timah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya