Sport
Rabu, 17 Agustus 2016 - 18:25 WIB

OLIMPIADE 2016 : Rekor Pertemuan Tontowi/Liliyana Vs Chan/Goh: Owi/Butet Unggul 7-1

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tontowi/Liliyana (Badmintonindonesia.org)

Olimpiade 2016 diwarnai dengan Tontowi/Liliyana yang menembus babak final.

Solopos.com, RIO DE JANEIRO – Cabang bulu tangkis berpeluang memberikan medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade 2016. Ganda campuran terbaik Tanah Air, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil menembus babak final.

Advertisement

Tontowi/Liliyana pun menjadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang bulu tangkis yang berhasil menembus final. Di partai puncak, mereka akan menghadapi wakil Malaysia, Peng Soon Chan/Liu Yoing Goh.

Owi/Butet, sapaan akrab Tontowi/Liliyana, pun menjadi harapan utama bagi Indonesia untuk mendapatkan emas. Pasalnya, hingga saat ini Indonesia baru mengoleksi dua perak. Padahal atlet-atlet Indonesia sudah tersingkir semua dan hanya menyisakan Owi/Butet serta Toni Syarifudin yang turun di cabang BMX. Toni sendiri baru menjejak babak kualifikasi.

Advertisement

Owi/Butet, sapaan akrab Tontowi/Liliyana, pun menjadi harapan utama bagi Indonesia untuk mendapatkan emas. Pasalnya, hingga saat ini Indonesia baru mengoleksi dua perak. Padahal atlet-atlet Indonesia sudah tersingkir semua dan hanya menyisakan Owi/Butet serta Toni Syarifudin yang turun di cabang BMX. Toni sendiri baru menjejak babak kualifikasi.

Terkait lawan Owi/Butet di final, pasangan Indonesia itu punya rekor mentereng. Owi/Butet juga sempat bertemu dengan Chan/Goh di babak kualifikasi Olimpiade 2016. Saat itu, Owi/Butet menang dua game langsung 21-15 dan 21-15.

Selain di babak kualifikasi itu, Owi/Butet sudah bertemu delapan kali dengan Chan/Goh. Hasilnya, Tontowi/Liliyana menang sebanyak tujuh kali dan hanya kalah sekali. Final ini pun menjadi pertemuan ke-10 bagi Tontowi/Liliyana menghadapi Chan/Goh.

Advertisement

All England 2011 : 21-12, 7-21, 21-19 (Tontowi/Liliyana menang)

Malaysia Terbuka 2011 : 18-21, 21-15, 21-19 (Tontowi/Liliyana menang)

All England 2012 : 27-25, 21-16 (Tontowi/Liliyana menang)

Advertisement

Swiss Terbuka 2012 : 21-19, 18-21, 25-23 (Tontowi/Liliyana menang)

China Terbuka 2012 : 19-21, 14-21 (Chan / Goh menang)

Indonesia Terbuka 2013 : 21-15, 21-16 (Tontowi/Liliyana menang)

Advertisement

Kejuaraan Dunia 2015 : 21-8, 21-13 (Tontowi/Liliyana menang)

Malaysia Terbuka 2016 : 23-21, 13-21, 21-16 (Tontowi/Liliyana menang)

Penyisihan Grup C Rio 2016 : 21-15, 21-11 (Tontowi/Liliyana menang)

Meski punya rekor mentereng melawan Chan/Goh, Tontowi/Liliyana tak mau jemawa. Mereka akan terus fokus meski unggul di atas kertas. Tontowi/Liliyana memang diunggulkan mengingat mereka berada di peringakt ketiga dunia sedangkan sang lawan berperingkat ke-11 dunia.

“Di Olimpiade ini apapun bisa terjadi. Kita biasanya waspada sama top rangking, tapi malah tidak waspada sama pemain yang tiba-tiba muncul. Jadi kami harus waspada dan jangan lengah. Kasih penampilan yang terbaik. Jangan takabur dan tetap fokus. Siapa yang lebih siap itu yang menang. Tinggal adu mental aja,” kata Liliyana, dilansir Badmintonindonesia.org, Rabu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif